TOTABUAN.CO – Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama (Ahok) berencana membersihkan bisnis esek-esek di Kalijodo. Pusat lokalisasi yang berada di area pemukiman itu hampir serupa dengan eks lokalisasi Saritem di Kota Bandung.
Tahun 2007 lalu, saat kepemimpinan Wali Kota Bandung Dada Rosada, Saritem sudah resmi ditutup. Namun geliatnya masih ada. Di kepemimpinan Wali Kota Ridwan Kamil pun sudah kerap menertibkan praktik esek-esek yang masih ada di wilayah tersebut. Bagaimana saat ini kondisinya?
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengakui beberapa persen masih kerap curi-curi untuk melakukan transaksi prostitusi.
“Dari dulu sudah disampaikan, Saritem itu sudah ditutup secara resmi. Tapi seperti halnya penataan PKL, ada sekian persen yang suka nyuri-nyuri. Terakhir bersama kepolisian kan sudah digerebek sudah dikunci,” ujar pria yang karib disapa Emil itu di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum.
Jika memang masih membandel, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk konsisten menegakkan aturan di Saritem.
Karena tahun lalu, Emil sudah menawari warga sekitar untuk mencari mata pencaharian yang lebih baik.
“Saya akan coba koordinasi dengan kepolisian supaya ada konsistensi dalam menegakan aturan di sana. Kan warga itu sudah kami tawari untuk ambil kredit melati. Sudah saya siapkan solusi ekonominya asal mau kerja bener,” terang Emil.
Emil menilai asalkan para warga di Saritem mau mengikuti aturan, pihaknya sudah menyiapkan solusi.
“Jadi cara saya menyelesaikan masalah di Kota Bandung pasti nyari solusi dulu. Asal mau aja, modal dari kita,” pungkasnya.
Bulan Juli 2015 lalu Emil pernah datang langsung ke Saritem dan berbicara dengan warga asli yang selama ini menggantungkan ekonominya pada bisnis esek-esek tersebut. Kala itu Emil meminta aparat kewilayahan khususnya RW untuk mendata. Data tersebut akan menjadi acuan Pemkot Bandung untuk membantu dan mendukung warga mencari usaha baru dengan pemberian kredit melati.
Sumber:detik.com