TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Seperti pernyataan Kapolres Bolaang Mongondow AKBP William Simanjuntak disalah satu media tentang ditemukannya uang palsu ditangan tiga anggotanya menjadi perhatian para elemen masyarakat yang ada di Bolaang Mongondow Raya (BMR). Bahkan dugaan ketidaknetralan tiga oknum anggota kepolisian dalam Pilkada malah menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap institusi yang dipimpin mantan Kasubdit Tipikor Polda Sulut ini.
Ketua Lembaga Investigasi Tindak Pidana Korupsi (LITPK) BMR Yakin Paputungan mendesak agar kasus tersebut diambil alih Polda Sulut. Mengingat kasus tersebut sudah menyangkut dengan nama institusi dalam penyelenggaraan pesta demokrasi.
“Polda harus ambil alih kasus ini. Sebab ini sudah menyangkut dengan nama institusi. Apaterlebih sudah masuk dalam kasus pemalsuan uang,” kata Yakin Jumat (11/12).
Yakin mengatakan, ia kuatir kasus tersebut tidak akan terungkap selagi masih ditangani pihak polres. Selain itu ia meminta agar bukti uang palsu seperti yang dikatakan Kapolres harus benar dibuktikan.
“Kalau pernyataan masyarakat yang kebetulan menangkap lima orang bersama barang bukti uang dua ratusan juta, kenapa hanya jadi 94 juta kemudain itu itu dikatakan uang palsu. Bisa ndak Kapolres buktikan kalau itu palsu. Kemudian Polda juga harus berani mengungkap sumber uang palsu itu dari mana,” tambah Yakin.
Kasie Propam Polres Bolmong Ipda Edy Santosa tak mau berkomentar lebih jauh. Ia hanya membeberkan tiga oknum anggota Polisi yang sudah diperiksa. Di mana tiga oknum yang diperiksa kata Edy, yakni oknum anggota yang merupakan Ajudan Pj Bupati Boltim Rudy Mokoginta, oknum anggota yang jaga rumah dinas bupati dan ketiga anggota biasa.
“ Tiga polisi tersebut sudah dibawa ke Polda untuk di periksa lebih lanjut. Sedangkan saksi sudah di periksa di polres oleh Anggota Propam Polda sulut,” kata Edy tanpa memberikan inisial dari tiga oknum anggota tersebut.
Kapolres Bolmong AKBP William Simanjutak ketika dikonfimasi pun menyatakan hal yang sama. Bahkan ia hanya mengatakan kalau untuk dugaan uang palsu itu bukan ranahnya Polres. “Yang menangani itu tugasnya Panwas. Itu kan money politic,” kata William bergegas naik ke mobil. (Rez)