TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kotamobagu, mengecam aksi kekerasan yang dialami rekan mereka Kuswindra Kodayow Guru SMK Negeri 1 Kotamobagu yang diduga dilakukan oknum anggota Polisi yang bertugas di Polres Bolmong.
Ketua PGRI Kotamobagu Sande Makalalag menegaskan, dia bersama pengurus lainnya menyesalkan tindakan oknum anggota Polisi terhadap rekan mereka.
“Kami dari PGRI sangat menyesalkan adanya kejadian itu. Dan PGRI akan mengawal persoalan ini,” kata Sande didampingi W Raupu, Husain Bumulo, Ibrahim Olii,Mudasir Damopolii saat menemui Kuswindra Rabu (30/04).
Menurut Sande, jika ada permasalahan yang berhubungan dengan penerapan aturan dan tata tertib sekolah, harusnya diselesaikan di sekolah, buan di kantor polisi.
“Kami bernecana akan temui Pak Kapolres Bolmong terkait permasalahan ini. Bagi kami, jika ada permasalahan yang berhubungan penerapan aturan dan tata tertib sekolah bagi anak didik, itu penyelesaianya disekolah, apalagi ada aturan dan tata tertib sekolah mengatur tentang hal itu,” papar dia.
“PGRI tidak menerima tindakan pemukulan terhadap oknum guru. Kami akan melakukan pendampingan, apalagi masalah pemukulan ini sudah dilaporkan ke bagian Provost Polres Bolmong,” tutupnya.
Wakapolres Bolmong Kompol Daru Tyas Wibawa saat dikonfirmasi belum mendapat laporan soal dugaan pemukulan tersebut. Namun menurut dia, jika itu terjadi silahkan melapor ke Provost nanti akan ditindaki.
” Belum terima laporan. Kalau memang benar itu terjadi, dilapor saja biar diproses,” kata Daru.
(Has)
Semoga diproses saat dilaporkan dan diindahkan.