TOTABUAN.CO — Jajaran Ditreskrimum Polda Sumsel berhasil menangkap, Bahrun (40) seorang pelaku yang terlibat aksi perampokan terhadap toko emas di Pekanbaru dan menggondol enam kilogram (kg) emas. Dia ditangkap di rumah kerabatnya di Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel, Rabu (19/11).
Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP FX Winardi mengungkapkan, tersangka ditangkap dari hasil penyelidikan mendalam dari pelariannya. Untuk sementara tersangka akan diamankan di Mapolda Sumsel demi pengembangan. Sebab, diduga kuat, komplotan perampok emas di Palembang berkaitan erat dengan rombongan Bahrun.
“Tersangka Bahrun kita tangkap di Ogan Ilir. Nanti kita limpahkan ke Polda Riau,” ungkap Winardi, Kamis (20/11).
Dikatakannya, penangkapan tersangka Bahrun cukup dramatis. Sebab, saat petugas datang ke rumah kerabatnya, tersangka sudah bersiap melepaskan senjata api miliknya. Namun polisi terlebih dahulu menembakkan timah panas ke arah betis tersangka. Dia pun terkapar dan tak mampu lagi memberikan perlawanan.
“Dari penangkapan ini, petugas berhasil mengamankan senjata api Clot 38 beserta 13 amunisi dan sejumlah uang,” kata dia.
Sementara tersangka Bahrun mengakui ikut serta merampok toko emas di kawasan Pekanbaru pada Mei 2014 lalu. Dari aksinya bersama Moris, Hado dan Lio, kawanan rampok ini berhasil membawa lari enam kilogram emas yang sudah berbentuk perhiasan.
Mereka beraksi secara terang-terangan pada siang hari dan menutupi wajah dengan helm. Untuk membuat korban tidak melawan, masing-masing pelaku melepaskan tembakan peringatan.
Usai beraksi, hasil rampokan berupa enam kilogram emas diserahkan kepada Moris. Bahrun, Hado, dan Lio menerima bagian dari hasil penjualan emas. Informasi yang beredar, emas dilebur untuk dijual ke luar negeri.
“Saya tidak tahu dijual di mana. Saya hanya menerima uang Rp 400 juta,” kata dia.
Setelah beberapa bulan dicari polisi, Moris, Hado, dan Lio berhasil ditangkap polisi. Moris bahkan tewas setelah baku tembak dengan polisi. Mendengar kabar itu, Bahrun terus berpindah tempat dengan menggunakan mobil Toyota Kijang Innova yang dibeli dari hasil merampok emas di Pekanbaru.
“Saya tidak punya rumah. Jadi pindah-pindah dari Riau, Jambi, dan Sumsel. Kadang tidur di hotel,” pungkasnya.
sumber : merdeka.com