TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Kematian tak wajar yang dialami Rival Djiko (24) warga Desa Talaga, Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolamong Utara (Bolmut), di sel tahanan Polres Bolmong Sabtu (5/1/2015) pekan lalu tenyata tidak diterima pihak keluarga. Latif Djiko ayah Rival mengatakan, tak terima dengan kondisi kedua anaknya terlebih meninggal di dalam sel akibat dianiaya.
“Kebanyak pihak keluarga kami tak terima. Sebab kedua anak kami dibawa dalam keadaan sehat. Tapi setelah dibawa ke Polres menderita luka, bahkan hingga meninggal,” kata Latif.
Meski sedang dalam suasana berduka atas berpulangnya anaknya, kedua pasangan suami istri itu juga disibukan dengan mengurus anak bungsu mereka yakni ZD alias Inal (13) yang masih terbaring dengan kondisi koma. Inal mengalami luka dibeberapa bagian. Yakni kepala, mata, hingga kaki kanan yang luka akibat luka timah panas.
“ Yang pasti sebagian besar keluarga, tak terima. Sehingga berencana untuk menuntut kepada pihak Polres,” tambah Latif.
Secara terpisah, ternyata kasus ini sudah diketahui Mabes Polri. Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol Ronny F Sompie, saat dikonfirmasi menyebutkan, kalau informasi meninggalnya tahanan di sel Polres sudah masuk ke Mabes Polri lewat media massa atau laporan dari sejumlah pihak.
“ Kasusnya sudah masuk ke Mabes,” kata Sompie, lewat pesan singkat kepada sejumlah wartawan yang menghubunginya, Kamis (8/1/2015).
Namun meski begitu, langkah yang akan dilakukan Mabes Polri terkait dengan kasus tewasnya tahanan Polres Bolmong karena diduga dianiaya secara sadis, adalah meminta penjelasan dari Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut).
Kasubag Humas Polres Bolmong, AKP Syaiful Tamu, enggan menanggapi mengenai kasus ini yang sudah diketahui Mabes Polri. Syaiful hanya mengatakan, saat ini ada beberapa laangkah yang sudah dilakukan Polres. Termasuk melakukan investigasi, serta meminta keterangan beberapa anggota. Selain itu membawa Inal ke RS Bhayangkara Manado, agar mendapatkan penanganan lebih baik. “Di sana alat kesehatan lebih lengkap, dan penanganan akan lebih baik,” tandas Syaiful. (Has)