TOTABUAN.CO — Seorang wanita muda, AO alias Amel ditangkap saat beraksi mencopet di Megamas Manado, Senin (27/10) kemarin. Menariknya, informasi yang berhasil dihimpun merdeka.com, berbagai aksi copet yang terjadi di Manado kerap melibatkan keluarga pelaku.
“Beberapa kali terjadi aksi copet, ternyata melibatkan keluarga pelaku hingga muncul dugaan satu keluarga ini berprofesi sebagai tukang copet,” ujar sumber merdeka.com di kepolisian yang enggan disebutkan namanya, Selasa (28/10).
Amel sendiri mengaku jika ponsel yang dicopetnya dari seorang mahasiswi sudah diserahkan ke tantenya yang telah melarikan diri.
“Saya yang mengambilnya namun sudah saya serahkan ke tante saya yang berhasil melarikan diri,” ujarnya sambil menangis.
Perempuan warga Singkil II Kecamatan Singkil ini ditangkap saat mencopet ponsel merek Samsung Ace 2 milik Sena Salasa (18) warga Tumumpa II Kecamatan Tuminting.
Saat itu korban yang tercatat sebagai salah satu mahasiswi di salah satu Universitas di Manado ini, bermaksud keluar dari Gelael Supermarket yang berada di kompleks Megamall bersama beberapa rekannya.
“Saat itu, saya merasa ada yang menarik-narik tas saya. Ternyata hp saya yang ditarik namun tersangkut karena sedang dihubungkan dengan power bank untuk mengisi baterai,” urai Sena.
Ia kemudian merasa curiga dengan pelaku yang saat itu bersama dengan dua orang lainnya yang berada di dekatnya. Saat dikejar, pelaku dan beberapa temannya langsung melarikan diri.
Menariknya, untuk mengecoh orang banyak, pelaku berbalik dan berteriak korban menuduhnya mencopet. Saat situasi ramai, para pelaku leluasa untuk kabur.
Beruntung, tak lama kemudian pelaku berhasil ditangkap saat hendak naik angkot, sementara dua rekannya berhasil meloloskan diri. Amel pun digiring ke Mapolresta Manado untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi melalui Kasubag Humas AKP Johny Kolondam, membenarkan adanya aksi copet tersebut.
“Pelakunya sudah kami amankan dan kami sedang mengejar 2 pelaku lainnya,” terang Kolondam.
Pelaku, AO alias Amel (21) kemudian digiring ke Mapolresta Manado oleh security kawasan Megamas. Dalam perjalanan, perempuan yang tinggal di Kelurahan Singkil Dua Wonasa Kapleng Kecamatan Singkil ini, hanya menangis tersedu-sedu.
Saat diinterogasi petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Manado, Amel mengakui mengambil handphone Samsung Ace 2 dari tas milik Sena Salasa (18), warga Kelurahan Tumumpa Dua Lingkungan I Kecamatan Tuminting.
“Saya yang mengambilnya, tapi HP-nya sudah saya berikan kepada tante saya. Mereka sudah melarikan diri,” akunya disertai isak tangis.
Sementara korban dalam keterangannya mengatakan seusai kuliah, dia dan beberapa teman-temannya bermaksud pergi membeli hotdog di Gelael Supermarket kawasan Megamas.
Mereka masuk melalui pintu utama, dan setelah selesai membeli hotdog, mereka bermaksud pulang dan keluar lewat pintu belakang. Namun saat melintas di koridor Gelael Supermarket, mahasiswi semester 1, Fakultas Ekonomi Unsrat ini merasa ada sesuatu yang dipaksa keluar dari dalam tasnya.
“HP saya sedang dicharger pakai ‘power bank’, jadi tarikannya terasa. Dan saya hanya melihat dia (pelaku) dan 2 temannya yang melintas di samping saya,” ungkap korban.
Namun saat dikejar, pelaku berbalik dan berteriak korban menuduhnya telah mencopet. Situasi di koridor langsung ramai. Kesempatan itu digunakan pelaku melarikan diri bersama 2 temannya.
“Kata security, dia tertangkap di Jalan Boulevard saat akan menaiki angkot,” tutur korban lagi.
Kapolresta Manado Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi melalui Kasubag Humas AKP Johny Kolondam, membenarkan adanya penangkapan pelaku copet tersebut. “Pelakunya sedang dalam pemeriksaan. Kami juga akan mencari 2 pelaku lainnya yang melarikan diri,” pungkas Kolondam.
sumber : merdeka.com