TOTABUAN.CO — Kepolisian RI (Polri) menyatakan jika terorisme masih merupakan ancaman nyata di Indonesia.
Ancaman teror itu bisa datang dari simpatisan kelompok negara Islam Irak dan Suriah (ISIS atau IS) di Indonesia atau dari kelompok teror lain seperti Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
“Ancaman terorisme bisa dari mana saja dan di mana saja tergantung situasinya. Saat ini Asrena (Irjen Tito Karnavian, mantan Kadensus 88/Antiteror) kebetulan berada di Australia untuk berdiskusi khusus soal ISIS,” kata Wakapolri Komjen Badrodin Haiti di Mabes Polri, Selasa (16/12).
ISIS, tambah Badrodin, menjadi ancaman serius di beberapa negara Asean termasuk Australia. Itu karena warga negara dari negara-negara di Asean dan Australia diketahui berangkat ke Suriah dan bergabung dengan ISIS.
“Maka itu jelang Natal dan Tahun Baru ini kita siapkan pengamanan bersandi Operasi Lilin pada 24-2 Januari. Tapi kita tak hanya andalkan hanya operasi ini karena kita juga sudah menggelar operasi intelijen oleh Densus 88,” sambungnya.
Operasi yang digelar Densus 88/Antiteror itu bahkan berhasil menangkap Yono Adem dan Farid Tinombo. Keduanya ditangkap dalam dua operasi yang terpisah di Poso dan Parigi Moutong, keduanya di Sulawesi Tengah, pekan lalu.
“Maka itu jelang Natal dan tahun baru, kita tingkatkan kewaspadaan,” lanjutnya.
sumber : beritasatu.com