TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Lima korban yang terkena peluru senapan angin akibat bentrok dua kelompok masa Imandi Tambun Kecamatan Dumoga Barat Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), mendapat kunjungan Kapolres Bolmong AKBP Hisar Siallagan Selasa (29/4) sekitar pukul 13.30 wita.
Saat tiba di rumah sakit, mereka tampak terbaring dan terlihat dalam penanganan dokter. Kapolres yang didampingi Kasat Reskrim AKP Iver Manosso itu, tak sungkan-sungkan salami korban satu persatu.
Kapolres mengaku menyesalkan perkelahian antar kampung yang kembali terjadi di Dumoga. Padahal menurutnya, pertikaian yang biasanya terjadi di Dumoga sudah sempat meredah.
“Mari kita tunjukan cinta kasih kepada sesama kita,” kata Kapolres di hadapan para korban yang didampingi keluarga mereka.
Kapolres pun sempat mengutip salah satu ayat di kitab injil Roma 13 ayat 1, yang berbunyi “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah”.
“Kami sebagai pemerintah meminta bantuan kepada masyarakat. Meskipun polisi berjumlah ribuan namun jika tidak didukung oleh masyarakat maka daerah ini tidak akan aman,” kata dia menasehati ke salah satu korban.
Usai mendokan para korban, Kapolres mengaku kunjungan ini dilakukan untuk menyentuh hati para korban. “Kita tidak melihat konteks mereka sebagai pelaku atau korban. Tetapi penyadaran dari hati mereka agar konflik tidak berkepanjangan,” kata dia lagi.
“Dan ini juga saya imbau kepada oknum-oknum yang ingin memecah belah masyarakat Dumoga. Jangan membuat warga yang menjadi korban,” kata Kapolres.
Bentrok dua kelompok masa antar kelompok masa dari Desa Imandi dan Tambun memakan korban sedikitnya 23 orang. Mereka rata-rata terkena peluru senapan angin dalam bentrok tersebut.
Menurut Kapolres, pihaknya sedang mengejar tersangka yang diduga menjadi pemicu perkelahian tersebut.
Dari lima korban yang sedang dirawat itu yakni Stedi Tumembow yang terkena di bagian mata kiri, Joan Koropit yang terkena dibagian kepala belakang, Stenly Kairupan yang terkena peluruh di lengan kanan, Frangki Iroth yang terkena peluru di bagian lengan kiri dan Fany Suot yang terkena peluru di bahu kanan. Sayangnya, tinggal Fany Suot yang pelurunya belum diangkat semuanya. Peluruh yang bersarang ditubuh Fany terpecah menjadi tiga bagian. Duanya sudah diangkat sementara yang satunya lagi masih bersarang di bahu. (Irgi/Has)