TOTABUAN.CO — Pelaku pembunuhan yang tega menghabisi nyawa Ririn, Pekerja Seks Komersial di Lokalisasi Malanu sampai kemarin (23/12) masih dalam penyelidikan polisi.
Pria yang belum diketahui identitasnya itu dipastikan pasangan kencan korban yang dua malam dilayani korban di Wisma Sumber Hidup, Lokalisasi Malanu.
Keterangan yang dihimpun Radar Sorong (Grup JPNN), antara pelaku dan korban selama ini diduga menjalin hubungan asmara.
Selain menghabisi nyawa korban, Ketua RT Lokalisasi Malanu, Sadikun mengatakan, diduga pelaku juga merampok korbannya. Karena handphone, uang simpanan serta perhiasan milik korban yang kerap dipakai hilang.
Bahkan, cincin yang dipakai juga lenyap dari jari-jari tangan yang diduga patah akibat dipaksa pelaku saat mengeluarkan cincin korban.
“Anak itu (korban,red) ada uangnya mas, karena memang dia pekerja keras yang memang bekerja untuk menyimpan uang, perhiasan juga punya tapi hilang semua,” tutur Sadikun kepada Radar Sorong.
Diakui Sadikun, semasa hidupnya, Ririn dikenal wanita yang pendiam dan tidak suka sembarang bergaul dengan sesama PSK lainnya. Ia lebih banyak diam saat menghadapi masalah termasuk soal urusan keluarga.
Sehingga, tidak ada yang mengetahui jika wanita tersebut ternyata menyimpan kekasih gelap yang justru menyebabkan kematian.
Namun, menurut teman sesama PSK yang tinggal satu Wisma, sering pelanggannya mengeluh dan menceritakan jika korban dikenal sebagai pemberi harapan palsu (PHP).
“Kadang ngajak nikah tapi giliran diajak nikah tidak mau, begitu-begitu mas, tapi ya kalau yang sampai begini saya juga tidak tahu,” kata teman korban.
Cara pelaku menghabisi nyawa korban terbilang sadis, karena tidak saja wajah korban ditikam dengan menggunakan alat tajam.
Pelaku juga mematahkan leher korban dan setelah itu diduga kepala korban dibenturkan ke dinding hingga wanita malang itu benar-benar tak berdaya dan akhirnya tewas di tangan pasangan kencannya. Lebih sadisnya lagi, mayat korban disembunyikan di bawah kolong tempat tidur.
Usai membunuh korban, pelaku masih menghubungi nomor-nomor yang ada di Handphone korban. Tidak hanya pemilik Wisma, pelaku juga menghubungi anak korban yang tinggal di Jawa.
Informasi dihimpun, pelaku bahkan masih sempat menghubungi pemilik Wisma saat memberikan keterangan di Polres Sorong Kota, malam setelah jenasah korban ditemukan.
Namun, ia buru-buru memadamkan HP setelah mengetahui pihak kepolisian yang berbicara. Pelaku yang diketahui 2 malam menginap di kamar korban, sempat mengancam agar tidak mencarinya.
Guna mengungkap dan memburu pelaku pembunuhan sadis ini, polisi masih mengumpulkan bukti-bukti dengan memeriksa sejumlah saksi.
“Kita masih melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan saksi-saksi, pelakunya masih kita lidik (selidiki,Red),” kata Kasat Reskrim AKP Dodik Tri Hendro,SH.
Diakuinya, polisi telah mengamankan barang-barang dari TKP (tempat kejadian perkara) yakni sebuah tang kecil yang diduga dipakai menganiaya, BH korban yang ditemukan di lantai, serta seprei yang berlumuran darah. Barang bukti itu diamankan guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, jenasah yang kemarin diinapkan di kamar Mayat RSUD Sorong, setelah dilakukan visum, akan diberangkatkan ke kampungnya dengan menumpang Sriwijaya Air pagi ini (Rabu, 24/12).
Keluarga korban juga telah menunggu di rumahnya dan menyiapkan proses pemakaman. Kamar korban masih dibatasi garis polisi karena proses penyelidikan masih berlanjut.
sumber : jpnn.com