TOTABUAN.CO BOLTIM—Dana pengamanan Pilkada Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) yang diangarkan kepada Polres Bolmong diduga tidak mengalir hingga ke aanggota. Hal itu dikatakan kandidat Bupati Boltim Candra Modoeng saat melakukan protes ke kantor KPU karena tak diijinkan kampanye terbuka Senin (23/11) lalu.
“Saya minta kepada Pemkab Boltim untuk menahan dana pengamanan 2,2 miliar yang saya yakin tidak sampai ke bapak-bapak yang ada di lapangan,” kata Candra saat diwawancarai wartawan.
Candra menilai, banyak kasus kriminalitas yang terjadi pada saat kampanye, karena sengaja dibiarkan oleh para angota yang bertugas. Itu dilakukan para anggota di lapangan kecewa karena tidak menerima pembagian dana pengaman.
“Hanya pimpinan saja yang menikmati dana miliar itu. Makanya para anggota yang ada di lapangan putus asa,” kata mantan aktivis ini.
Kekecewaannya karena saat merencanakan kampanye terbuka Senin (23/11) tidak diberikan ijin oleh pihak Polres dengan alasan yang tidak jelas. Bahkan dia mengaku dibentak-bentak oleh Kasat Intel atas perintah Kapolres. Selain itu pihaknyta mengaku dirugikan. Sebab beberapa jurkam yang rencana datangkan dari DPP Hanura batal datang.
“Sehingga saya minta Pak kapolri untuk segera mencopot Kapolres Bolmog karena terindikasi berpihak kepada pada salah satu pasangan calon. Selain itu Dana pengamanan Pilkada juga agar diaudit,” tegasnya. (Fac)