TOTABUAN.CO — Anggota Komisi III DPR, I Putu Sudiartana, mengatakan, pihaknya menerima laporan terkait demo kenaikan BBM di Makassar yang berujung ricuh. Dalam insiden itu, satu orang bernama Muhamad Arief tewas dengan lubang di kepala.
Putu menjelaskan, pihaknya akan mengkaji apa yang menyebabkan Arief tewas.
“BEM sudah melaporkan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) kemarin. Tentu kita akan tindak lanjuti laporan tersebut,” kata Putu di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (2/12).
Putu menegaskan, pihaknya bakal bertanya kepada Kapolri Jenderal Sutarman saat rapat dengan Komisi III DPR nanti terkait bentrok Makassar. Selain itu, pihaknya juga bakal bertanya Sutarman soal bentrok Polisi dan TNI di Batam beberapa waktu lalu.
“Tidak hanya sampai di situ, Komisi III akan mencari tahu penyebab kejadian yang terus menerus dari kepolisian. Baik baik TNI dan Polri, termasuk kejadian di Makassar. Dan kita juga akan koordinasi dengan Komnas HAM dalam permasalahan ini,” kata dia.
Dia juga menyindir janji Jokowi yang akan menegakkan HAM. Dia minta Jokowi tegas memberikan kenyamanan terhadap masyarakat.
“Kita harapkan pemerintah Jokowi harus tegas memberikan kenyamanan dan perlindungan bagi rakyatnya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini mendapatkan laporan adanya aksi demo kenaikan harga BBM memakan korban di Makassar. Menanggapi laporan tersebut, Jokowi menyebut itu adalah urusan polisi.
“Itu kan sebenernya urusan di kepolisian,” ujarnya di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (28/11).
Jokowi mengatakan, selain ditangani oleh kepolisian, pengamanan demo kenaikan BBM juga dibantukan oleh TNI.
“Ada dari TNI yang melakukan tugas pembantuan,” singkatnya.
sumber : merdeka.com