TOTABUAN.CO BOLMONG— Kasus hilangnya Esrom Sentinuwo (65) warga Bumi Beringin Kecamatan Wenang Kamis (22/10) lalu mulai terkua. Korban yang juga sebagai kepala sekolah SMA Advent Minahasa Utara itu, kuat dugaan dibunuh di pantai Inobonto, Desa Inobonto II, Kecamatan Bolaang beberapa waktu lalu.
Selasa (27/10) sekitar pukul 15.00 Wita, tim dari Polda Sulut menerjukan tim gabungan dengan melibatkan anjing pelacak dan perahu karet. Tak berapa lama kemudian, dua tersangka mengenakan penutup wajah, dilibatkan dalam reka adegan pembunuhan yang diduga dilatar belakangi kisah asmara.
Informasi yang dirangkum, dua pelaku adalah warga setempat, salah satunya anggota polisi yang bertugas di Minahasa Selatan. Dua tersangka yang memiliki hubungan keluarga itu menganiaya korban hingga tewas. Usai menghabisi nyawa Esrom, pelaku kemudian menguburkan jenazahnya di bibir pantai.
Usai menguburkan jasad korban, dua pelaku kemudian membawa jasad korban menggunakan perahu, ke tengah laut yang berjarak satu jam perjalanan dari darat. Namun, pencarian jasad korban yang dibuang ke laut terhenti, lantaran kondisi tidak memungkinkan.
Anggota Polisi dari Polda Sulut tak mau berkomentar saat berada di TKP. Tampak Direskrimum Polda Sulut, Kombes Pol Pitra Ratulangi berada juga di TKP.
Kapolsek Bolaang Iptu M Gosal membenarkan terkait kegiatan reka ulang yang dilakukan tim dari Polda. Ia menjelaskan, tim Polda Sulut datang berada di Inbonto sekira pukul 02.00 Wita, dini hari.
“Tim Polda Sulut langsung ke TKP didampingi Kepala desa,” ujar Gosal.
Diketahui, Asrom meninggalkan rumah untuk keperluan memotong rambut, Kamis (22/10) sekira pukul 17.00 Wita. Keesokan harinya, mobil kendaraan Daihatsu Ayla ditemukan dipinggir jalan dekat Tugu Boboca Malalayang dengan kunci berada di dalam mobil, namun korban tidak berada di dalam kendaraan. (Rez)
Tepatnya SMA Advent Klabat Manado …semoga cepat ditemukan