TOTABUAN.CO BOLMONG—Hingga kini belum ada tanda gelar perkara kasus dugaan korupsi dan penyalahgunaan dana pembangunan pasar tradisional Desa Tanoyan Selatan Kecamatan Lolayan sebesar Rp900 juta melalui Koperasi Unit Desa (KUD) Perintis.
Padahal Kapolres Bolmong AKBP William Simanjuntak SIK sudah berjanji, gelar perkara kasus KUD Perintis akan digelar, namun memasuki akhir bulan April ini, belum juga dilakukan. Padahal penyelidikan kasus tersebut sudah dimulai pada April tahun 2014 lalu.
“Secepatnya, penyidik sedang siapkan bahan gelarnya,” tegas William melalui pesan singkat (SMS) yang dikirimkan, Selasa (28/04).
Anggaran pembangunan pasar tradisional tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah. Selama proses pengerjaan, pihak pelaksana tak pernah melaporkan kepada Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bolaang Mongondow soal penggunaan anggaran. Selain itu, draft Rencana Anggaran Biaya (RAB), juga tak pernah diperlihatkan.
Beberapa kejanggalan dalam pembangunan pasar tersebut diantaranya, tidak adanya rancangan anggaran biaya yang jelas, tidak pernah melakukan koordinasi dan pelaporan tentang pelaksanaan kegiatan ke Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bolmong dan indikasi tak mengacu ke petunjuk tekhnis (juknis) tentang Program Bantuan Sosial Pengembangan Sarana dan Prasarana Jaringan Usaha melalui Koperasi, Peraturan Deputi Menteri Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia nomor 05/PER/Dep.4/I/2013. Dinas Koperasi juga telah menawarkan Tim Teknis untuk membantu pembangunan pasar tersebut. Tim Teknis ini pun melibatkan Dinas Pekerjaan Umum. Namun, penawaran tersebut ditolak oleh pihak KUD Perintis.
Proses pembangunan pasar dimulai pada 29 Oktober 2013. “Saya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Tanoyan bersatu agar bersama-sama mengawasi keberadaan pasar tersebut dan mendorong penuntasan proses hukum yang sedang ditangani Polres Bolmong,” tegas Abdul Nasis Ganggai, tokoh pemuda Tanoyan Selatan. (Has)