TOTABUAN.CO-Jessica Kumala Wongso mengatakan persahabatannya dengan Mirna berlangsung biasa, seperti layaknya hubungan pertemanan. Mereka mulai berkawan di Australia, saat keduanya sama-sama berkuliah di Billy Blue College of Design, Sydney, Australia.
“Saya teman kuliah Mirna. Kami sering belajar sama-sama waktu di sana. Makan bareng, minum di kafe, ya seperti teman-teman biasa. Hal begitu-begitu saja,” kata Jessica usai diperiksa penyidik di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, semalam.
Pengacara Jessica, Yudi Wibowo Sukinto, mengatakan kliennya dan Mirna merupakan teman sekampus di Billy Blue College of Design, Sydney, Australia. Jessica lulusan desain grafis dari kampus itu.
Jessica tinggal di Australia sejak 2008 dan selama itu jarang pulang ke Indonesia, sebab orang tuanya pun menetap di Australia dari tahun 2005.
Menurut Yudi yang juga kerabat Jessica, kliennya baru pulang ke Indonesia pada 5 Desember 2015 untuk mencari pekerjaan. Saat Jessica tiba di Indonesia itulah, dia dan Mirna membuat janji temu.
Jessica kemarin juga membantah rumor soal cinta segitiga yang melibatkan dia dan Mirna. “Itu saya ketawa (mendengarnya). Saya tolak hahaha,” kata Jessica sambil tertawa usai keluar dari ruangan interogasi khusus Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya.
Yudi mengatakan, Jessica di mata keluarganya merupakan anak baik. Seperti layaknya anak bungsu, Jessica biasa manja kepada orang tuanya.
“Jessica manja sama mama-papanya. Dia lugu, hijau, polos,” ujar Yudi.
Ia mengatakan rumor soal cinta segitiga Jessica dan Mirna tak masuk akal, sebab menurut Yudi, Jessica punya kekasih di luar negeri. “Pacarnya bule, di Australia sana.”
Saat Yudi hendak menunjukkan foto kekasih Jessica kepada wartawan yang mengerumuni mereka, Jessica langsung melarang.
“Enggak usah, enggak usah,” kata dia sembari tertawa.
Jessica yang tiba di Indonesia pada 5 Desember, pertama kali bertemu Mirna pada 12 Desember. Mirna saat itu tidak sendiri, melainkan bersama suaminya. Mereka bertiga bertemu di sebuah restoran.
“Di situ Jessica dikenalkan sama suaminya. Baru saat itu dia tahu bahwa Mirna sudah menikah,” kata Yudi.
Pertemuan pertama antara Jessica dan Mirna disusul pertemuan kedua mereka di Restoran Olivier, Grand Indonesia. Saat itu hadir pula kawan mereka yang lain, Hani.
Menurut Yudi, Olivier merupakan tempat yang ditentukan oleh Mirna, bukan Jessica.
“Kata Jessica, Mirna biasa nongkrong di situ. Jessica enggak tahu tempat-tempat di Indonesia,” ujar Yudi.
Di Olivier, Jessica tiba lebih dulu dari Mirna dan Hani. Ia tiba diantar sang ayah dua jam sebelum waktu yang disepakati untuk berjumpa.
Jessica lalu memesankan minuman es kopi vietnam untuk Mirna sesuai permintaan Mirna, dan cocktail serta fashioned fazerac untuk dia dan Hani.
Kopi vietnam itu ternyata menewaskan Mirna. Hasil uji laboratorium forensik Mabes Polri menunjukkan kopi tersebut positif dibubuhi tiga gram racun sianida.
Jessica menegaskan tak terlibat dalam kematian Mirna. Dia mengatakan justru sedih karena kehilangan sahabat.
Sampai saat ini Kepolisian belum menetapkan tersangka atas kasus Mirna. Penyidik masih memeriksa saksi-saksi dan menyusun alat bukti. Polisi juga minta publik tak salah tafsir atas pemeriksaan intensif terhadap Jessica. Pemeriksaan itu semata untuk melengkapi keterangan demi mengungkap kasus.
Sumber:cnnindonesia.com