TOTABUAN.CO — Direktur Eksekutif Pusat Kajian Strategis (PAKIS), Rahmad Hidayat mengapresiasi berbagai masukan yang telah disampaikan banyak pihak kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kriteria calon Jaksa Agung (Jagung) pengganti Basrief Arif. Rahmad menyebut banyaknya masukan itu menjaid bukti tentang harapan besear terhadap kejaksaan.
“Semua masukkan tentang kreteria calon Jaksa Agung, saya nilai orientasinya demi kemajuan dan penegakan hukum di masa depan. Ini sudah sesuai dengan cita-cita semua anak bangsa,” kata Rahmad Hidayat, di Jakarta, Senin (10/11).
Masalahnya, lanjut Rahmad, sejauh ini tidak ada jaminan, apakah Jaksa Agung bakal benar-benar menegakkan hukum, atau hanya menjadi kekuatan penyangga bagi kekuasaan sebuah rezim. Ia justru berharap Presiden Jokowi berani membuat terobosan dan menyimpang dari kelaziman selama ini, yakni menunjuk perempuan menjadi Jaksa Agung.
“Jika serius untuk penegakkan hukum, saya sarankan Jaksa Agung mendatang sebaiknya wanita. Tugasnya tidak perlu menangkapi para koruptor. Prioritasnya harus memperbaiki birokrasi Kejaksaan Agung ke arah yang lebih manusiawi dan berwibawa,” sarannya.
Rahmad menegaskan, saat ini hal yang perlu diprioritaskan adalah agar masyarakat bisa secara mudah mengakses kinerja Kejaksaan Agung dari hulu hingga hilir. “Setidaknya dalam semua proses hukum di seluruh pengadilan, publik tahu integritas jaksa yang bertugas menangani sebuah perkara,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Rammad, rekrutmen jaksa harus dilakukan secara lebih transparan dan menutup semua celah negosiasi. “Saya kira itu saja dulu, oleh karena itu memercayakan posisi Jaksa Agung pada sosok wanita lebih berarti,” pungkasnya.
sumber : jpnn.com