TOTABUAN.CO — Otak pelaku pencurian yang memperdaya Pembantu Rumah Tangga (PRT) tewas ditembak polisi. DS dibedil polisi karena berusaha kabur saat hendak ditangkap.
Saat beraksi, DS berperan sebagai ‘orang pintar’ alias dukun.
“Ada tiga tersangka pencurian rumah dengan modus memperdaya PRT. DS sebagai otak pelaku yang berperan menjadi orang pintar, AAP dan A sebagai sopir yang berpura-pura menanyakan alamat kepada korban. Namun, dalam prosesnya DS tewas ditembak oleh polisi karena berusaha kabur,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (31/10).
Dalam kasus ini, PRT menjadi korban. Dia diperdaya dengan modus ada barang yang harus disucikan karena terlihat sakit.
Agar korban percaya bahwa dia sakit, korban diberikan tisu yang sebelumnya telah dilumuri dengan senyawa kimia. Hal ini dilakukan agar saat diludahi oleh korban, tisu itu berwarna merah seperti darah.
“Tersangka DS pada waktu diminta untuk menunjukkan TKP dalam pengembangan di daerah Cilandak melawan petugas dan melarikan diri. Petugas kemudian memberi tembakan peringatan namun tidak dihiraukan oleh tersangka. Sehingga petugas dengan tindakan tegas melumpuhkan tersangka dengan tembakan. Namun pada saat tersangka dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati, nyawanya tidak tertolong dan meninggal dunia,” katanya.
Ketiga tersangka ditangkap di Hotel Transit Grogol Jakarta Barat, Kamis (30/10) sekitar pukul 03.00 WIB. Para tersangka dijerat dengan tindak pidana pencurian dengan kekerasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 365 KUHP dengan ancaman penjara 5 sampai 20 tahun.
sumber : merdeka.com