TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Harapan kebanyakan warga yang ada di Bolaang Mongondow Raya (BMR) kepada aparat kepolisian dari Polres Bolaang Mongondow (Bolmong) untuk membasmi praktek judi toto gelap (Togel) tampaknya sia-sia. Terbukti, meski beberapa pengecerk yang ditangkap aparat malah ptaktek judi ini dinilai makin menggurita hingga ke pelosok.
Praktek judi Togel kian hari kian subur di tanah totabuan. Praktek yang terjadi bukan sembunyi-sembunyi, malah secara terbuka. Warga menilai bukannya malah menurun praktek haram ini, malah makin menjadi subur dikalangan masyarakat.
Hal itu pun membuat sejumlah warga di Bolmong Raya merasa kecewa dengan sikap penegak hukum di tanah totabuan ini. Salah satunya Reza Ramadhan, warga Kotamobagu Selatan, dirinya merasa Polres Bolmong tidak bekerja maksimal dalam memberantas penyakit masyarakat ini.
“Bulan Ramadan praktek judi terus berlangsung, mana kerja pihak kepolisian,” kata Reza warga Kotamobagu.
Dia mengatakan, wilayah Kotamobagu saja yang merupakan salah satu sentral dari pihak kepolisian, tapi praktek judi Togel malah menggila. Apalagi kalau di pelosok tambahnya.
Senada dikatakan, Yakin Paputungan. Dia mengatakan slogan dalam operasi yang sering digelar Polres Bolmong, dengan sandi PEKAT (Penyakit Masyarakat) seharunys mampu membarantas praktek judi ini. Tapi justru para Bandar terkesan diamakan malah makin bebas.
“Buktikan dengan kerja nyata apa yang menjadi tujuan operasi PEKAT tersebut,” kata Yakin.
Dia juga menambahkan, selama penangkapan judi togel, pihak Polres Bolmong, hanya bisa mengamankan para pengedar dan bukan Bandarnya. “Ada apa ? Seharusnya para Bandar yang dibekuk bukan pengedar. Ini bisa menjadi pertanyaan warga kenapa Bandar Togel tidak pernah tersentuh oleh aparat hukum,” tambah Yakin. (Has)