TOTABUAN.CO — Aksi kejahatan dengan menarget toko atau minimarket waralaba sepertinya belum berakhir. Dini hari kemarin (23/10) dua perampok beraksi di sebuah gerai minimarket Alfamart di jalan raya Malang-Surabaya, tepatnya di Desa Kepulungan, Gempol, Pasuruan.
Dalam aksinya, para pelaku yang menggunakan senjata api (senpi) jenis pistol dan senjata tajam (sajam) celurit itu menggondol uang tunai Rp 33 juta. Perampokan tersebut terjadi sekitar pukul 02.50 saat suasana di sekitar minimarket sedang sepi. ”Mereka mengancam kami lalu membawa kabur uang Rp 33 juta yang berada di dalam brankas,” tutur Riska Herwanto, karyawan minimarket tersebut, kemarin.
Riska menyatakan, saat perampokan berlangsung, suasana memang sepi. Tiba-tiba saja daang dua orang yang tidak dikenal dengan memakai helm full face dan berjaket hitam. Tanpa banyak bicara, dua pelaku yang membawa celurit dan senpi jenis airsoft gun itu menuju kasir.
Mereka lantas meminta ditunjukkan tempat penyimpanan uang. ”Pelaku berdiri tepat di depan kami saat berada di bagian kasir. Mereka langsung mengeluarkan senpi dan celurit lalu mengancam kami,” terang Riska.
Karena merasa terancam, Riska yang ketika itu ditemani rekannya tidak berani melawan. Dia pun membuka brankas tempat penyimpanan uang hasil penjualan. ”Begitu uang diserahkan, sebagian dimasukkan pelaku ke dalam saku jaket dan sisanya dimasukkan ke dalam tas kresek putih,” ungkapnya.
Setelah mendapatkan uang, dua pelaku langsung keluar dan kabur ke arah selatan. ”Pelaku datang dan keluar toko dengan berjalan kaki. Mereka tidak terlihat menggunakan motor. Aksinya berlangsung cepat, yakni sekitar lima menit, dan sempat terekam CCTV di toko. Siapa mereka? Kami sama sekali tidak mengenalinya,” paparnya.
Aksi perampokan tersebut sebetulnya sempat diketahui warga sekitar. Naruwi, salah seorang warga setempat, mengaku sempat melihat dua orang lari ke arah selatan dini hari kemarin. Keduanya memiliki ciri-ciri yang sama. Yakni, memakai helm dengan kaca tertutup. Tetapi, dia tidak melihat celurit yang dibawa pelaku.
Terkait dengan kasus tersebut, Kapolsek Gempol Kompol Slamet Riyadi menyatakan masih menyelidikinya. ”Pelaku belum terungkap. Tetapi, ciri-cirinya sudah kami ketahui dari hasil rekaman CCTV. Saat ini pelaku masih dalam pengejaran petugas di lapangan dan secepatnya kami usahakan dapat tertangkap,” ungkapnya.
Soal pistol yang digunakan pelaku, dia meyakini bukan senpi betulan. ”Dilihat dari bentuk, pegangan, dan gagangnya, sudah berbeda. Tidak seperti airsoft gun atau senpi yang sesungguhnya,” jelasnya.
sumber : jpnn.com