TOTABUAN.CO BOLTIM – Proyek fisik pembangunan Mandi Cuci Kakus (MCK) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Keperawatan yang ada di Desa Tombolikat Selatan Kecamatan Tutuyan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) disinyalir asal jadi.
Pekerjaan yang menelan anggaran sebesar Rp120 juta tersebut, diketahui bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2015 lalu, dari Badan Lingkungan Hidup (Boltim) yang selaku pelaksana proyek.
Sejumlah pihak menilai bahwa pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan anggaran dalam kontrak.
“Kondisi bangunan MCK seperti ini tidak wajar jika menelan Rp120 juta. Bahkan MCK yang dibangun pihak sekolah masih lebih bagus, anggarannya pun hanya sekitar Rp 60 jutaan. Dibandingkan dengan MCK yang dibangun oleh kontraktor tersebut, dimana bangunannya tidak beres. Diduga kontraktornya mencari keuntungan sehingga MCK-nya di buat asal-asalan,” sentil beberapa guru SMK kepada wartawan.
Hal yang sama diungkapkan Humas Forum Bhayangkara Indonesia (FBI) Boltim, Rahman Igirisa. Menurutnya, pembangunan MCK tersebut sarat dengan penyimpangan anggaran. Karena selama pekerjaan berlangsung tidak terlihat adanya papan proyek.
“Proyek MCK ini terkesan siluman. Karena bukti fisiknya tidak sesuai dengan kontrak mencapai Rp 120 juta. Untuk itu kami minta Kepolisian Polres Bolmong dan Kejaksaan Kotambogu, segera turun di Boltim melidik bangunan MCK yang diduga terjadi penyimpangan anggaran, ” tegas Igirisa sembari menambahkan, pihak pelaksana proyek yakni Badan Lingkungan Hidup (BLH) Pemkab Boltim, agar bertanggung jawab dengan kondisi bangunan MKC yang dinilai tak sesuai kontrak Rp 120 juta itu.
Kepala BLH, Pryamos, ketika dikonfirmasi mengaku, belum melihat langsung hasil pekerjaan tersebut.
“Saya akan turun melihat kondisi bangunan MCK. Kalau ada pekerjaan yang tidak beres, maka kontraktor yang harus bertanggung jawab, ” tukasnya. (Fac)