TOTABUAN.CO BOLTIM–Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) sementara terkesan sudah tak layak lagi untuk digunakan. Bangunan yang sebelumnya adalah auditorium Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boltim ini sudah mulai memperlihatkan kerusakannya terutama bagian atapnya yang sudah mulai bocor. Sehingga, di bagian plafon ada yang sudah mengalami kerusakan.
Mirisnya, saat DPRD Boltim melakukan rapat dengar pendapat (Hearing) dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tadi siang, Selasa (03/02/2015) ada beberapa anggota DPRD Boltim terpaksa beranjak dari tempat duduknya karena menghindari tetesan air yang jatuh dari atap. “Terpaksa saya harus pindah tempat, untuk menghindari air yang jatuh, nantinya basah ” ujar James Tine anggota DPRD Boltim
Ketua DPRD Boltim Sam Syachrul Mamonto terlihat berang saat rapat. Pasalnya, proses pembangunan kantor DPRD Boltim yang baru terkesan dibiarkan oleh Pemkab Boltim dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum (PU), proses pembagunannya berjalan dengan alot dan penuh masalah.
“Ini sangat memprihatinkan, ruangan yang sering kita gunakan untuk hearing sering terganggu akibat bocor di mana-mana,” kata Sahrul.
Lanjut Alul sapaan akrabnya, Dinas PU Boltim seharusnya dapat memperhatikan hal ini. Karena pihak DPRD sendiri sudah sering menyoroti proses pembangunan Gedung DPRD yang sudah dua kali mengalami kegagalan itu.
“Kami sering menyoroti namun terkesan dibiarkan, untuk tahun ini anggaran untuk pembangunan gedung DPRD Boltim tidak ada, walaupun akan dibahas pada APBD perubahan nanti, tapi durasi waktunya tidak akan memberikan jaminan bahwa kantor itu akan selesai tahun ini ,” tambahnya.
“Mulai sekarang DPRD Boltim akan membuat jadwal Hearing sesuai dengan cuaca, agar nantinya tidak terjadi lagi hal seperti saat ini,” pungkas Ketua DPRD Boltim dari Partai Amanat Nasional itu. (Wan)