TOTABUAN.CO BOLSEL – Guna mengantisipasi penyebaran virus Corona atau Covid-19, ASN yang ada di lingkungan Pemkab Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) terpaksa harus menggunakan absen manual sementara, hingga waktu yang tidak ditentukan.
“Sementara, absen sidik jari ditiadakan. Kita pakia absensi manual dulu.,” ujar Sekda Bolsel Marzansius Arvan Ohy Senin 16 Maret 2020.
Kebijakan ini dilakukan karena melalui sidik jari sangat rentan penyebaran virus. Sehingga penggunakan absensi sidik jari ditiadakan sementara demi mengantisipasi, sebelum ada pegawai yang terjangkit virus Corona.
“Lebih baik kita antisipasi dulu sebelum ada yang terjangkit,” katanya.
Cara ini dilakukan sebagai upaya untuk memantau para Aparatur Sipil Negara (ASN), sehingga mereka bekerja dengan baik. Tanpa bolos kerja dengan tidak adanya absensi sidik jari.
“Mereka tetap absen, namun secara manual. Bukan menggunakan absensi sidik jari,” sambungnya.
Selain itu seluruh aktivitas yang berada di luar ruangan seperti kegiatan mengumpulkan orang banyak juga ditiadakan.
Namun meski demikian, pelayanan kepada masayarakat tetpa berjalan seperti biasa. Namun tetap diingatkan sesuai protokoler kesehatan.
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan SDM (BKPSDM) Bolsel Ahmadi Modoeng menambahkan, meski absensi menggunakan system manual, akan tetapi penilain disiplin apel pagi dan sore di laporkan melalui Whatsapp.
Ahmadi menegaskan, berdasarkan intruksi Bupati laporan kehadiran apel pagi dan sore bagi ASN dilaporkan melalui foto Whatsapp. Mulai. Artinya pada saat jam apel pagi 07.15 Wita tetap melaksanakan Apel dan begitu juga apel pulang.
“Jadi laporan fotonya untuk apel pagi sebelum apel yakni jam 07.15 Wita. Apel sore setelah pukul 17.00 Wita,” tandasnya. (*)