TOTABUAN.CO BOLMONG – Mosi tidak percaya terhadap Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling terus berlanjut. Empat fraksi memilih walk out buntut mosi tidak percaya atas sikap oknum Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling. Bahkan pada sidang paripurna Selasa 6 April 2021, terjadi aksi walk out dilakukan empat fraksi yang menyebabkan sidang paripurna dibatalkan.
Kericuan itu terjadi diinternal anggota DPRD itu, usai lagu Indonesia raya dikumandangkan saat sidang paripurna baru akan dibuka oleh Ketua DPRD Welty Komaling.
Usai lagu Indonesia Raya dikumandangkan, muncul suara interupsi dari anggota DPRD Masri Daeng Masengi. Politisi Nasdem ini langsung menyalakan mikrofon dan mengutarakan protes terhadap sikap Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling.
Masri menuturkan, hingga kini sikap partai Nasdem tidak setuju jika paripurna DPRD dipimpin oknum Ketua DPRD Bolmong Welty Komaling. Hal ini juga buntut dari mosi tidak percaya yang pernah dilayangkan beberapa waktu lalu.
Usai Masri mengutarakan sikapnya, muncul suara interuspi dari anggota DPRD dari fraksi yang sama Febrianto Tangahu. Sekretaris Fraksi Nasdem ini menegaskan, jika hari ini fraksi Nasdem menolak jika sidang dipimpin Welty Komaling. Dia menilai bahwa, mosi tidak percaya yang telah dilayangkan beberapa waktu lalu terus berlanjut.
Menurutnya, sidang paripurna ini yang dilakukan DPRD, hanya atas dasar keinginan dari Welty Komaling. Sebab terbukti pada HUT Kabupaten Bolmong 23 Maret lalu, justru agenda paripurna ditiadakan.
“Inikan menunjukan bahwa sidang paripurna, hanya keinginan Welty Komaling saja. Padahal seharusnya pada pelaksanaan HUT Kabupaten, DPRD menggelar paripurna, namun itu ditiadakan. Semua atas itu perintah Welty,” katanya.
Interups lain muncul dari anggota DPRD Hariyanti Kiay Masteri. Anggota DPRD dari fraksi Demokrat Pembangunan ini, ikut mendukung jika menolak dan menyutujui dengan mosi tidak percaya.
“Saya dari fraksi Demokrat Pembangunan menyetujui soal mosi tidak percaya ini,” ucap politisi PPP ini.
Suara di dalam ruangan sidang makin riuh saat sejumlah mikrofon mulai terdengar dari sejumlah anggota DPRD.
Sulhan Manggabarani dari Fraksi Golkar ikut melayangkan sikap protes. Dia menegaskan, anggota fraksi tidak setuju jika sidang paripurna dipimpin oknum Ketua DPRD Welty Komaling.
“Ini bentuk reaksi dari mosi tidak percaya kami,” tegasnya.
Ketua Fraksi PKB Supandri Damogalad ikut menyalakan mikrofon yang ada di depannya. Dengan suara lantang politis mudah ini menegaskan, bahwa sikap mosi tidak percaya yang dilayangkan lima fraksi akan terus berlanjut. Hal ini sebagai reaksi atas mosi tidak percaya yang digulirkan sebelumnya.
“Ini bukti bahwa sikap lima fraksi atas ketidaksukaan terhadap sikap oknum Ketua DPRD Welty Komaling terus dilakukan,” tegasnya.
Supandri menegaskan, mereka sudah sepakat tidak akan hadir dalam paripurna yang dipimpin Welty Komaling.
Sebab dia menilai Welty tidak mampu mengelolah kinerja secara kolektif di DPRD Bolmong.
“Kalau pun ini dilanjutkan kami akan keluar dari paripurna,” tegasnya.
Namun meski demikian, sebelum para anggota yang tergabung dalam empat fraksi meninggal ruangan sidang, mereka terlebih dahuku meminta maaf kepada Wakil Bupati Yanny Ronny Tuuk yang hadir. Mereka secara berjamaah meninggalkan ruangan sidang, dan tinggal tersisa hanya enam anggota DPRD termasuk Welty Komaling. Jelas dengan jumlah tersebut, sidang dinyatakan, tidak memenuhi kuorum.
Mosi tidak percaya yang dilayangkan sebelumnya, buntut kekecewaan atas sikap Welty yang dinilai monopoli dalam tugas. Padahal tugas dan funsgi DPRD adalah kolektif kolegial.
Supandri menuturkan, protes yang dilayangkan dari lima fraksi, karena segala sesuatu yang berkaitan dengan tugas dan fungsi DPRD, harus sepengetahuan Welty.
“Inikan aneh. Contoh kasus yang terjadi saat ada aksi demo dari kelompok masyarakat, semua harus menunggu Welty. Demo yang terjadi pagi, pertemuan itu nanti dimulai jelang sore setelah dia usai menghadiri Musrenbang. Padahal sudah ada personil Komisi I yang sudah menerima. Seharusnya sudah diwakili oleh Kimisi I,” ungkapnya.
Dia menegaskan, sidang paripurna masih ditunda sambil menunggu kehadiran salah satu personil pimpinan DPRD lainnya.
Aksi walk out yang dilakukan empat fraksi itu yakni Fraksi Golkar, Fraksi Nasdem, Fraksi Demokrat Pembangunan dan Fraksi PKB. Sedangkan fraksi PKS tidak hadiri karena sedang mengikuti bimtek di luar daerah.
Sidang paripurna yang dilakukan DPRD, membahas empat agenda. Yakni pembicaraan tingkat satu atas Ranperda inisiatif DPRD tentang Pengelolaan barang milik daerah, Ranperda usulan eksekutif tentang pencegahan dan penanggulangan Corona Virus Dissease dilanjutkan dengan penyampaian LKPJ Bupati tahun 2020 dan penyampaian laporan hasil reses pimpinan dan anggota DPRD masa sidang satu tahun 2021. (*)