TOTABUAN.CO BOLMONG — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow (Bolmong) menggelar rapat koordinasi terkait penambahan lahan Bandar Udara (Bandara) Raja Loloda Mokoagow di ruangan rapat Asisten Administrasi Perekonomian Pembangunan dan Kesra Jumat (26/10/2018).
Rapat yang dilaksanakan di ruangan kerja Asisten II dihadiri oleh para Kepala Perangkat Daerah yakni Kadis PU dan PR, Kepala Badan Keuangan, Kadis Perhubungan, Kadis Lingkungan Hidup dan beberapa pejabat Eselon III dan unsur Pemerintah Kecamatan/Desa.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bolmong, Ashari Sugeha mengatakan, rapat tersebut adalah tindaklanjut pembangunan Bandara yang terletak di Desa lalow, Kecamatan Lolak.
Menurut Ashari, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow meminta, agar penambahan luas lahan segera dibahas.
“Seperti yang tertuang pada Surat Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor 279 2015 Tanggal 28 Mei 2015 tentang penetapan lokasi bandar udara (Bandara) baru,” tuturnya.
Dia menjelaskan, permintaan kebutuhan lahan sebesar 415,37 Hektare. Sedangkan yang ada saat ini kurang lebih 348.96 Hektare sudah bersertifikat.
Namun kendati demikian, Dinas Perhubungan masih akan melakukan survey. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kekurangan 66 Ha.
“Karena pada ujung Runway TH 29,43 hektare dan pada ujung Runway TH 11,23 Hektare,” jelasnya
Dishub Bolmong sebagai pemrakarsa sangat berharap kerjasama lintas sektoral maupun seluruh elemen masyarakat terlebih yang ada disekitarnya karena pekerjaan lanjutan tahap kedua akan segera dilelangkan pada Desember 2018.
“Jika pekerjaan lanjutan akan segera dikerjakan, saya berharap jangan ada lagi kegiatan penanaman pada area atau lokasi bandara,”tutupnya.
Penulis: Viko