TOTABUAN.CO BOLMONG — Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Yasti Soepredjo Mokoagow terus memantau kondisi terkini evakuasi korban longsor di lokasi tambang Desa Bakan Kecamatan Lolayan.
Selain itu Yasti juga turun langsung di Rumah Sakit Umum (RSUD) Kotamobagu yang merupakan tempat para korban longsor dirawat.
Didampingi Walikota Kotamobagu Tatong Bara dan Wakil Walikota Nayodo Koerniawan, Bupati Yasti menjenguk dua korban longsor yakni Harsono Mokoginta asal Desa Tuduaog Kabupaten Bolmong dan Denni Mamonto asal Kelurahan Genggulang, Kota Kotamobagu.
Dalam kesempatan itu Bupati Yasti mengatakan seluruh biaya pengobatan untuk korban longsor di bakan akan ditanggung oleh Pemkab Bolmong dan Pemkot Kotamobagu.
“Karena para korban ada yang berasal dari Kabupaten Bolsel, Kabupaten Bolmong dan paling banyak berasal dari Kota Kotamobagu,”ujar Yasti usai melihat kondisi terakhir korban longsor.
Yasti meminta seluruh personil Tim Evakuasi baik dari Basarnas, Polri, dan TNI bisa memprioritaskan korban hidup yang masih tertimbun.
“Besar harapan saya agar masih ada korban hidup yang bisa diselamatkan, dan juga korban yang sudah meninggal dunia segara dievakuasi,”ujar Yasti.
Yasti mengatakan data yang ia terima korban selamat yang mengalami luka-luka sudah mencapai 19 orang, dan korban meninggal dunia mencapai 8 orang. Ia memperkirakan masih banyak korban yang tertimbun.
“Datanya masih simpang siur, dari keterangan korban yang selamat katanya masih ada 100 lebih korban yang tertimbun, ada juga yang menyampaikan kurang lebih 80 orang, kita belum mengetahui data secara pasti sebab ini merupakan pertambangan emas tanpa izin (PETI),” ungkap Yasti.
Yasti menjelaskan, dirinya meminta agar evakuasi tetap berjalan meski malam hari. Sebab cuaca cukup baik untuk melakukan evakuasi.
“Mudah-mudahan insha Allah didalam masih ada korban yang masih hidup,” jelasnya.
Menurut Yasti meski PETI Bakan bukan kewenangan Pemkab Bolmong namun pihaknya tidak akan melepas tangan.
“Memang ini kewenangan Pemprov Sulut , tapi kita tetap harus turun tangan sebab ini merupakan sisi kemanusiaan,” jelas Yasti.
Penulis: Viko