TOTABUAN.CO BOLMONG — Penjabat Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong) Limi Mokodompit mengatakan, Bolmong merupakan daerah yang kaya akan sumber daya alam baik lahan, laut dan kawasan yang luas seperti lahan komoditi padi, jagung, kopi, kelapa dan lain – lain. Sehingg perlu penguatan dari segi produktivitas. Hal itu dikatakan usai penandatangan kerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado Selasa 21 Juni 2022.
Penandatanga perjanjian kerjasama itu, Limi didampingi Kadis Ketahanan Pangan I Wayan Mudiyasa, Kadis Perkebunan Tony Toligaga, dan Sekretaris Pertanian.
Kerjasama ini merupakan tindaklanjut yang dilakukan pemerintahan sebelumnya yang akan berakhir pada Juli mendatang.
Limi menambahkan, program kerjasama ini diharapkan akan berdampak bagi pengembangan pertanian di Bolmong.
“Nah sasaran kita ke depan adalah untuk peningkatan produktivitas pertanian di Bolmong,” ujar Limi.
Pada kerjasama tersebut akan menyepakati bersifat strategis dan produktif. Sehingga dapat memiliki nilai tambah bagi petani dan masyarakat pertanian secara menyeluruh di Bolmong.
Dia menjelaskan, keterlibatan Kampus dalam peningkatan produktivitas pertanian di Bolmong menjadi keharusan. Sebab Kampus tempatnya para ahli untuk mengelolah pertanian supaya akan lebih maju mandiri dan berkesinambungann.
“Kami berharap dukungan dari akademisi terutama Kampus, karena di sini adalah orang – orang hebat.Pemerintah harus bersinergis untuk membangun daerah,” ungkap Limi.
Dekan Fakultas Pertanian Dedie Tooy menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Bolmong yang konsen terhadap program pembangunan pertanian di daerah.
“Kita sudah tahu bahwa pertanian, perkebunan dan perikanan yang mempunyai kontribusi sekitar 40 persen di Bolmong terhadap PDRB,” katanya.
Bolmong kata Dedie, mempunyai potensi yang besar untuk beberapa komoditi pertanian. Yang menarik di Bolmong saat ini sebagai lumbung beras Sulawesi Utara (Sulut). Produksi padi di Bolmong sangat tinggi yang mencapai 370 ribu ton setiap tahun.
Dengan produktivitas padi itu, ini tentu sangat mensuport pangan di Sulut, juga diharapkan dapat mensuport di bagian timur Indonesia.
Pengembangan komoditi jagung di Bolmong juga sangat signifikan. Selain jagung ada komoditi kopi dan coklat, kebun nenas, serta produktivitas tanaman lainnya.
Kerjasama saat ini merupakan tindak lanjut program dari rektor Unsrat karena MOU telah dilakukan oleh Bupati Yasti Soepredjo Mokoagow.
“Tapi saya kira tetap pada koridor pengembangan pertanian, kontribusi kita tentu dari segi SDM. Karena ada beberapa hal didalam membuat proposal itu perlu kompetensi dan sertifikasi tertentu. Dan Fakultas pertanian mempunyai sumberdaya. Ada 8 program studi baik dari budi daya, tanah, teknologi pangan, proteksi tanaman, dan agribisnis,” bebernya. (*)