Advertorial
Indonesia Archipelago Exhibiton (ARCHEX) 2018 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur Malaysia resmi dibuka Selasa (3/4).
Bupati Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) Hi Herson Mayulu yang hadir sebagai delegasi perwakilan kepala daerah, turut hadir dalam acara ceremony yang dilaksanakan di KBRI Indonesia di Malaysia.
Kabupaten Bolsel merupakan salah satu peserta dari 7 kabupaten se Indonesia yangg diundang hadir dari 1.451 kabupaten se Indonesia dengan membawa Desa Luwoo Kecamatan Posigadan dalam program Luwoo Mangrove Resort and Diving.
Program Luwoo Mangrove Resort and Diving, tenryata menjadi daya tarik para pengunjung. Termasuk Menteri Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo dan Dubes RI untuk Malaysia Rusdi Kirana.
“Program Luwoo Mangrove Resort and Diving memang menjadi program unggulan lewat anggaran dana desa tahun anggran 2017 dan dikelola Bumdes serta terpilih dari 77.000 Desa se Indonesia bersama 100 Desa yang diundang hadir oleh pihak Kemendes PDTT,” kata Kabag Humas Pemkab Bolsel Ahmadi Modeong.
Kegiatan yang dilaksanakan mulai 2 hingga 5 April 2018 ini memamerkan produk unggulan yang dikelolah oleh Desa.
“Alhamdulillah Bolsel masuk peserta ke 7 kabupaten se Indonesia yang diundang,” kata Bupati Bolsel Hi Herson Mayulu
Kegiatan ini merupakan lanjutan dari pertemuan para pelaku bisnis Indonesia dan Malaysia di Jakarta Juni tahun lalu.
Di mana semua program unggulan kawasan pedesaan serta sektor pariwisata, UKM, dipromosikan di acara .
“Ini juga bertujuan untuk memperlihatkan produk-produk perdesaan layak dieskpor ke Malaysia, nanti produk itu ekspornya bisa online, dengan portal yang disediakan Pak Dubes,” kata Bupati.
Stand Bolsel sendiri dapat kunnungan Menteri Desa dan Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo dan Dubes RI untuk Malaysia Rusdi Kirana. Dalam kunjungan ke stand, didampingi Bupati Hi Herson Mayulu dan memberikan penjelaskan tentang potensi pariwisata yang ada di Bolsel.
Dipilihnya Malaysia sebagai tempat Indonesia Archipelago Exhibiton ooleh Kementrian Desa dan PPDT, karena Malaysia banyak ditinggali orang Indonesia.
“Itu satu market di Malaysia banyak produk siap saji Indonesia. Seperti Rawon, rendang, yang warga negara Indonesia tidak harus masak,” ujarnya.
Selain itu dilaksanakan pameran produk makanan pedesaan asli Indonesia yang diikuti 100 BUMDes di seluruh Indonesia. Dengan digelarnya acara seperti ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Mudah-mudahan akan membangkitkan perekonomian di desa-desa, bisa mempercepat pengentasan kemiskinan dan pengurangan kesenjangan yang ada di daerah,” imbuhnya.
Kegiatan Indonesia Archipelago Expo (Archex) 2018 itu juga dilakukan beberapa agenda Business Networking, Investasi Indonesia Malaysia, dan Regional Investment Forum yang berlangsung tanggal 3 hingga 4 April 2018 di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia.
Penulis: Hasdy