TOTABUAN.CO —Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bolaang Mongondow (Bolmong) mulai turun ke daerah pemilihan (Dapil) menyerap Aspirasi.
Reses masa sidang pertama tahun 2020 ini, dilaksanakan 30 anggota DPRD Bolmong lima hari ke depan.
Seperti yang dilakukan dua anggota DPRD Bolmong Mohamad Syahrudin Mokoagow dan Welty Komaling. Kedua anggota DPRD Dapil 6 itu, turun menyerap aspirasi masyarakat untuk diperjuangakan pada tahun anggaran 2021 mendatang.
Reses yang dilaksanakan politisi PKS Rabu (19/02) itu, dilaksanakan di Desa Doloduo, Kecamatan Dumoga Barat yang dihadiri para Camat, para Kepala Desa, Guru, tokoh masyarakat serta tokoh agama serta para aparat desa.
Mat sapaan akrabnya menjelaskan, anggota DPRD wajib melaksanakan reses dengan tujuan untuk menyerap apa yang menjadi kebutuhan warga.
“Ada tiga tugas yang melekat kepada anggota DPRD. Yakni penganggaran, pengawasan serta legislasi atau pembuat peraturan daerah. Nah, salah satu tugas reses ini bagaimana anggota DPRD mengawal lewat pokok pikiran apa yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk dianggarkan lewat APBD tahun akan dating,” jelasnya.
Reses yang dilakukan ini juga apa yang direncanakan lewat Musrenbang tingkat kecamatan, bias dibawa lewat Musrenbang tingkat kabupaten.
“Sebagaimana kesepakatan dengan eksekutif bahwa setiap desa mengusulkan lima usulan. Nantinya akan dipilah sesuai nilai perengkingan,” tuturnya.
Hasil reses ini yang kemudian akan menjadi dasar-dasar pokok pikiran DPRD. Ruang reses adalah ruang perencanaan. Salah satu sistem untuk menyerap aspirasi di dapil masing-masing.
Hal yang sama juga dilaksanakan anggota DPRD Bolmong Welty Komaling yang dilaksanakan Kamis (20/02) . Reses yang dilaksanakan di Desa Makaruo itu dihadiri ratusan warga. Tampak Camat Dumoga Barat Malpin Dako, serta para kepala desa, tokoh agama, tokoh masyarakat serta masyarakat dari dari berbagai desa hadir di reses tersebut.
Menurut anggota Fraksi PDI Perjuangan ini, reses ini merupakan forum terbuka bagi masyarakat untuk mengusulkan apa yang menjadi kebutuhan disetiap desa. Namun menurutnya, apa yang diusulkan, tidak lepas dari Musrenbang desa dan Musrenbang kecamatan.
“Reses harus subjektif salah satunya harus menyentuh pembangunan yang berbasis masyarakat,” kata Wlety.
Dia menjelaskan, reses adalah untuk menemui konstituen untuk menjaring ususlan-usulan dari masyarakat untuk pembangunan agar dimasukan lewat pokok pikiran di DPRD.
“Tegur kami jika kami lupa. Kami dipilih masyarakat dan kami mempunyai tugas dan tanggung jawab maka kami harus mendengarkan aspirasi masyarakat dan turun kemasyarakat,” tuturnya.
Usai menjelaskan, apa yang menjadi tujuan reses, sejumlah usulan kemudian disampaikan lewat masing-masing kepala desa serta warga yang hadir.
Rata-rata lima usulan yang disampaikan itu, sudah dibahas di Musrenbang tingkat kecamatan dan sudah mempunyai skor. Seperti usulan pembangunan jalan hot mix, irigasi, penambahan ruang kelas baru, RTLH, bantuan alat pertanian, penambahan guru, jalan pertanian, penambahan tenaga kesehatan.
Menurut Welty, apa yang menjadi usulan akan dikawal lewat Musrenbang tingkat kabupaten. Di mana pokok pikiran anggota DPRD, akan menjadi penentu namun harus disertai jumlah skor yang ada.
“Tidak semua usulan akan diterima. Sebab harus dilihat kondisi kemampuan keuangan daerah. Tapi dari lima usulan setip desa, tentu akan dilihat mana yang paling prioritas,” katanya.
Camat Dumoga Barat Malfin Dako menyampaikan terima kasih untuk anggota DPRD Dapil 6 yang melaksanakan reses .
“Tujuan reses untuk menampung aspirasi masyarakat. Sehingga reses ini harus dimanfaatkan masyarakat untuk menyampaikan apa yang menjadi keinginan,” kata Malfin.
Sementara Kades Makaruo Risky Temo mengucapkan terima kasih atas kehadiran anggota DPRD yang telah melaksanakan reses di desanya.
Menurut Risky, reses yang dilaksanakan ini harus benar-benar dimanfaatkan. Bukan hanya kebutuhan infrastrktur saja, akan tetapi kebutuhan untuk kelompok ibu rumah tangga.
“ Jadi ini harus kita manfaatkan dan menjadi masukan bagi anggota DPRD,” tandasnya.(Advertorial)