TOTABUAN.CO BOLMONG – Bupati Bolaang Mongondow Yasti Soepredjo Mokoagow mengaku bersyukur karena kasus stunting di Bolmong turun. Langka yang dilakukan pemerintah daerah dalam rangka penurunan jumlah stunting, selain intervneis anggaran, juga tidak lepas dari kerja sama semua elemen stakholder dan masyarakat.
Hal itu dikatakannya saat menyampaikan sambutan saat kunjungan kerja Kepala BKKBN RI dr. Hasto Wardoyo bersama jajaran di Bolmong tepatnya di rumah dinas bupati Lolak, Selasa 26 Mei 2021.
Ikut dalam kunjungan itu, Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw didampingi Wakil Ketua tim penggerak PKK Kartika Tanos dan jajaran BKKKBN Provinsi Sulut.
Tampak Wakil Bupati Bolmong Yanny Ronny Tuuk, bersama Ketua tim penggerak PKK Bolmong, Forkopimda, Sekretaris Daerah Tahlis Gallang bersama para asisten serta jajaran pejabat dilingkup Pemkab Bolmong ikut hadir di acara itu.
Bupati menyampaikan, pada tahun 2019 lalu, Kabupaten Bolmong, ditetapkan sebagai lokasi khusus (Kokus) penanganan stunting. Selaku Bupati kata Yasti, telah menandatangani MoU penurunan stunting yang sudah memasuki tahun ke-3 Lokus penurunan stunting pada 2021 ini.
“Pada tahun 2019 atau tahun pertama, angka stunting di Bolmong mencapai 123 kasus. Pada tahun kedua atau tahun 2020, mampu diintervensi dengan berbagai program sehingga tinggal menjadi 172 kasus. Tahun ketiga yakni 2021 ini, kasus stunting tersisa 87 kasus atau turun 50.58%,” ucap Yasti optimis.
Penurunan stunting memerlukan Intervensi yang terpadu, mencakup intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Sejalan dengan inisiatif pemerintah telah melaksanakan MoU untuk percepatan penurunan stunting dengan kegiatan awal analisis situasi, pengumpulan data dan informasi serta kegiatan intervensi penurunan stunting di Bolmong.
“Diharapkan di akhir RPJMN tahun 2024 nanti, Kabupaten Bolmong sudah bebas dari permasalahan stunting,” sambungnya.
Selain itu Bupati ikut menyentil program kependudukan, pembangunan keluarga dan keluarga berencana di Kabupaten Bolmong yang dilaksanakan Dinas Pengendalian Penduduk dan KB.
Pelayanan KB baru pada tahun 2020 lalu sebanyak 1.806 akseptor atau 24,48% dan pembinaan KB aktif sebanyak 38.131 akseptor atau 81,27%. Sedangkan pengelolaan program dilaksanakan di 29 kampung KB, 103 kelompok kegiatan dan 23 kelompok target program prioritas nasional.
Bupati juga bersyukur walaupun di tengah-tengah pandemi covid-19, kita semua masih diberikan kesehatan, kekuatan dan kesempatan untuk bersama-sama dan bersilahturahim dalam rangka kunjungan kerja kepala BKKBN bersama Wakil Gubernur Sulut dan Wakil ketua tim penggerak PKK Sulut di Bolmong. (Adv)