Advertorial
Pemerintah Kabupaten Bolang Mongondow (Bolmong) menjadi tuan rumah kegiatan Kuliah Kerja Terpadu (KKT) 3.632 Mahasiswa Unsrat Manado angkatan 121 tahun 2019.
Penyerahan ribuan peserta KKT itu, Bupati Bolmong Yasti Soepredjo Mokoagow bersama sejumlah pimpinan SKPD, Camat dan kepala desa langsung menerima para peserta yang dilaksanakan di Auditorium Unsrat diserahkan Rektor Unsrat Manado Rektor Unsart Manado Prof. Dr. Ir Ellen Joan Kumaat M.Sc DEA.
Bupati mengaku banga karena Kabupaten Bolmong ditunjuk menjadi tuan rumah kegiatan KKT pada tahun ini.
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow, menyampaikan ucapan terima kasih atau dalam bahasa mongondow “Syukur Moanto” dan penghargaan yang tinggi, kepada rektor beserta seluruh jajaran dan civitas akademika Unsrat Manado, yang telah mempercayakan dan memilih Kabupaten Bolmong sebagai tuan rumah untuk melaksanakan salah satu tri dharma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat,” ucap Bupati saat menyampaikn sambutan Selasa 2 Juli 2019.
Menurut Bupati seiring dengan perkembangan teknologi informasi, sosial dan budaya yang semakin pesat di era globalisasi saat ini, menuntut setiap orang untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, salah satunya dalam bidang pendidikan.
Universitas Sam Ratulangi Manado lanjut Bupati, sebagai salah satu lembaga perguruan tinggi negeri, memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam menciptakan alumninya sesuai dengan kapasitas, kapabilitas, kompetensi dan disiplin ilmu yang dimiliki.
Kuliah Kerja Terpadu sebagai salah satu perwujudan dari Tri Dharma perguruan tinggi, bukan hanya semata-mata untuk menyelesaikan kewajiban tuntutan kurikulum yang dibebankan kepada mahasiswa sebelum menyelesaikan studi, tetapi lebih dari itu. Kuliah kerja terpadu mempunyai nilai yang sangat penting dan strategis dengan tujuan memberikan pendidikan dan pengetahuan kepada masyarakat, sekaligus memberikan bekal pengalaman bagi mahasiswa dalam menerapkan disiplin ilmunya, di tengah bermasyarakat.
“KKT merupakan suatu kegiatan yang memberikan manfaat ganda, baik untuk kepentingan mahasiswa dan perguruan tinggi, maupun bagi pemerintah daerah dan masyarakat dalam memecahkan berbagai permasalahan lokal maupun regional,” ungkap Bupati.
Bupati berpesan para mahasiswa peserta KKT akan berkecimpung dan berhadapan langsung dengan masyarakat, selama melakukan proses interaksi nanti, banyak hal yang dilihat, diamati dan dicermati mengenai pola kehidupan bermasyarakat.
Sehingga suka atau tidak suka banyak hal baru yang akan ditemui selama pelaksanaan KKT berlangsung. Untuk itu, pahami dan pelajari semua bentuk kearifan lokal masyarakat di lokasi pelaksanaan KKT, dengan menggunakan metode komunikasi yang tepat dan santun, serta sesuaikan dengan program kerja yang akan dilaksanakan dengan terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan pemerintah kecamatan.
Selain itu menghindari hal-hal dan kegiatan lain di luar nuansa pengabdian, pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat. Apalagi mengarah kepada kegiatan yang menyimpang dari program kerja yang akan dilaksanakan. Karena hal tersebut membawa dampak buruk terhadap nama Kampus.
Bupati juga mengingatkan, agar para Camat, kepalpa desa dan Lurah, agar dapat memonitor dan membantu program kerja yang dilaksanakan mahasiswa. Sehingga dapat diselesaikan dengan baik sesuai harapan kita semua.
Kepada Rektor beserta seluruh jajaran dan civitas akademika Unsrat Manado, saya berharap agar tetap mempercayakan dan memilih Kabupaten Bolaang Mongondow, sebagai tempat bagi mahasiswa dalam melaksanakan KKT bukan hanya di tahun 2019 ini, tetapi juga di tahun-tahun selanjutnya. Karena pemerintah dan masyarakat Kabupaten Bolmong masih sangat membutuhkan dan selalu siap menerima mahasiswa, dalam melaksanakan KKT.
“Saya berharap sekaligus mengajak agar dapat mengabdi dan mendedikasikan dirinya untuk Kabupaten Bolmong, karena daerah kami sangat membutuhkan sumber daya manusia seperti yang dimiliki oleh adik-adik mahasiswa peserta KKT kali ini,” tandas Bupati.
Rektor Universitas Sam Ratulangi Prof. Dr. Ir Ellen Joan Kumaat M.Sc DEA mengatakan KKT adalah program pengabdian dan pemberdayaan mahasiswa kepada masyarakat. Sehingga semua program KKT harus bermuara pada pembelajaran atau pemberdayaan masyarakat di desa tempat melaksanakan tugas.
“Unsrat harus mengupayakan bagaimana agar masyarakat dapat menjadi tuan rumah yang mandiri serta termotivasi untuk maju melalui suatu revolusi mental,” ucapnya.
Peserta KKT juga diharapkan untuk memotivasi warga masyarakat untuk mau maju dengan membuka diri terhadap berbagai peluang positif. Tunjukkanlah selalu rasa hormat, jangan sombong dan arogan tapi tetaplah rendah hati, dengan demikian interaksi akan terjadi secara optimal dan transfer Ipteks pun dapat berlangsung dengan baik.
“Kami berharap tujuan utama kegiatan ini adalah sebagai sarana pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat yang dituju,” tandasnya.
Diketahui jumlah peserta yang mengikuti KKT ini berjumlah 3.632 mahasiswa. Mereka nantinya akan disebar di 200 desa dan 2 keluarhan yang ada di 15 kecamatan yang ada. (**)