Advertorial
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) pada akhir Februari Tahun 2019 menggelar reses I masa sidang Tahun 2019. Menjaring aspirasi dari masyarakat yang menjadi Daerah Pemilihan (Dapil) menjadi sebuah keharusan dalam pelaksanaan tersebut.
Hasil reses tersebut ditampung oleh anggota DPRD Boltim untuk ditindaklanjuti dan akan diperjuangkan untuk dijadikan sebuah kebijakan.
Seperti halnya yang dilaksanakan para anggota DPRD yang ada di Daerah Pemilihan (Dapil) Satu yakni Sofyan Alhabsy, Sumardia Modeong, Abdurahan Ambarak, Reevi Lengkong, Ahmad Depal Pontoh, Saptono Paputungan, Samsudin Dama, Maryam Batalipu, Sehan Mokoapa Mokoagow, Doni Sahe dan Tomy Sumendap.
Hasil aspirasi pada umumnya berfokus pada kepentingan masyarakat, bantuan stimulan untuk kewirausahaan. Sebab, tidak sedikit warga yang terjebak pada pusaran praktek bank keliling (rentenir-red) untuk membantu masalah keuangan warga yang berkedok koperasi.
Selain aspirasi yang tidak kalah penting disampaikan warga mengenai pendidikan atau sekolah gratis. Mereka berharap, ditahun politik ini semua anggota DPRD Boltim dapat mengadvokasi kepentingan masyarakat dengan baik. Termasuk mengawal untuk mengatasi jalan yang memerlukan perbaikan, pembangunan serta bantuan untuk sarana dan prasarana para petani nelayan serta pengusaha kecil lainnya.
“Dukungan masyarakat ini semata-mata mengharapkan hadirnya pemerintah dalam kepentingan masyarakat,” kata Sofyan Alhabsy salah satu anggota DPRD Boltim Dapil Satu.
Selain itu banyaknya putra putri daerah yang belum memiliki peluar kerja juga menjadi salah satu aspirasi saat reses. Hal itu terungkap dalam kegiatan Reses I 2019 anggota DPRD Boltim.
“Ini yang akan kita telusuri dalam kaitannya masalah pengangguran, sangat ironis tentunya banyak putra putri daerah yang hanya menjadi penonton saja,” tambah Reevi Lengkong.
Sehan Mokoapa Mokoagow juga mendorong Pemkab Boltim untuk mengatasi masalah pengangguran. Hal itu mengemuka dalam kegiatan Reses I Masa Sidang Tahun 2019. Menurutnya, Pemkab Boltim harus segera mencari solusi agar masalah pengangguran dapat diatasi.
“Memang masalah pengangguran ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah daerah, harus ada tindakan nyata dalam penyelesaiannya,” ujarnya.
“Rata-rata aspirasi soal sarana infrastruktur, bantuan bibit pertanian, pelayanan kesehatan, pendidikan menjadi aspirasi saat reses, tambah Sumardia Modeong.
Aspirasi yang sama juga diterima para anggota DPRD di Dapil II. Mereka adalah Marsaoleh Mamonto, Hj Sutanti Ginoga, Ajis Mamonto, Rahel Agow, Nurtini Samper, Argo Sumaiku, Efendy Muaya, Faisal Mamonto.
Menurut Marsaoleh Mamonto fasilitas sarana dan prasara seperti lapangan sepak bola untuk mengakomodasi para pemuda harus mendapakan perhatian serius. Begitu juga bagaimana mengangkat perekonomian masyarakat khususnya kaum ibu-ibu agar dapat berpenghasilan.
“Pembangunan infrastruktur jalan desa merupakan sarana penting bagi akses masyarakat. Karena itu, akses penghubung dan menjadi salah satu aspirasi masyarakat. Ia menyebutkan, salah satu fungsi kegiatan reses yakni menjaring aspirasi masyarakat yang membutuhkan tindakan dari pemerintah setempat.
“Salah satunya infrastruktur jalan desa dan jalan pertanian yang menjadi kebutuhan masyarakat di desa ini harus kita perjuangkan,” ujarnya.
Politisi dari PAN ini mengatakan, bukan hanya infrastruktur jalan yang diperjuangkan tetapi juga fasilitas umum lainnya seperti pembangunan tempat pembuangan sampah serta sarana MCK (Mandi Cuci Kakus) untuk menjaga kebersihan masyarakat.
Selain itu juga bantuan peralatan pertanian, bibit serta usaha peningkatan penjaualn holtikutula. Mengingat Kabupaten Boltim salah satu daerah memiliki potensi pertanian holtikultura.(**)