TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU – Ketua DPC PDIP Kotamobagu Meydi Makalalag menilai, rencana pemindahan dana pemerintah Kotamobagu dari Bank SulutGo ke BNI Cabang Kotamobagu terlalu gegabah.
Dia menilai, jika alasan pelayanan lantas, Walikota Kotamobagu Tatong Bara cepat mengambil keputusan untuk memindahkan dana daerah ke BNI, itu tidak rasional.
Sebab pemidahan dana daerah ke BNI bertolak belakangan dengan misi Bank SulutGo yakni, berkontribusi dalam pembangunan daerah yang berdikari dan berkeadilan. Terus berinovasi menciptakan model bisnis, layanan dan produk yang terbaik serta bernilai tambah kepada nasabah. Menciptakan human capital sebagai pilar penting dalam pencapaian visi perusahaan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.
“Kalau alasan pelayanan, saya kira tidak rasional. Sebab terlalu cepat keputusan itu dilakukan,” kata Meydi Senin (28/1/2019).
Anggota Komisi II DPRD Kotamobagu ini mengungkapkan, bahwa selama ini DPRD tidak menerima laporan atau keluhan terhadap pelayanan Bank SulutGo yang ada di Kotamobagu. Bahkan lanjutnya, selama ini pelayanan Bank SulutGo baik—baik saja.
“Jika memang ada pelayanan yang kurang baik yang dilakukan Bank SulutGo, selaku mitra kerja tentu akan kami minta keterangan pihak Bak SulutGo. Tapi sampai hari ini, kami nilai berjalan normal tanpa ada keluhan,” paparnya.
Kendati itu merupakan hak kewenangan dari pemerintah, namun setidaknya kata Meydi, DPRD perlu mengetahui alasan yang lebih rasional dan masuk akal selain pelayanan. Dia menegaskan, akan berkoordinasi dengan pimpinan DPRD, untuk memangil Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kotamobagu untuk meminta keterangan soal ini.
“Mungkin ada alasan lain, sehingga dana pemerintah dipindahkan ke BNI,” kata Meydi.
Sebelumhya Walikota Kotamobagu Tatong Bara mengatakan, pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dari Bank SulutGo ke BNI jangan dianggap hal yang besar, karena semata-mata hanya untuk melakukan perubahan pelayanan.
Alasannya juga, format BNI adalah menuju smart city tahun 2021 sehingga dana Pemerintah Daerah Kota Kotamobagu yang disimpan BNI akan digunakan untuk pelayanan seluas-luasnya.
“Setelah melihat format BNI dengen kesesuaian apa yang direncanakan Pemerintah Kotamobagu yaitu menuju smart city 2021, ini amat sangat sinkron sehingga dana yang disimpan di BNI aksesnya lebih baik,” kata Tatong beberapa waktu lalu.
Selain itu kata dia, pemindahan dana ke BNI akan lebih memaksimalkan pelayanan, terutama kerjasama bisa termanfaatkan dalam rangkah pelayanan masyarakat.
“Cuma itu yang menjadi tujuan kenapa kita pindah RKUD,” ungkap Tatong.
Penulis: Hasdy