Advertorial
Seperti tahun tahun sebelumnya, memperingati malam Lailatul Qadar atau malam turunya Al Quraan samara dilakukan pemerintah dan warga yang ada di Kota Kotamobagu. Di mana pelaksanaan malam pasang lampu dilakuan usai Sholat Magrib Sepuluh malam terakhir Ramadhan.
Hal ini merupakan waktu yang ditunggu-tunggu umat muslim. Sebab, dalam sepuluh hari itu akan ada malam Lailatul Qadar. Yakni malam yang sangat istimewa dan lebih mulia dari malam seribu bulan. Penjabat Walikota Kotamobagu Muhammad Rudi Mokoginta, membuka malam pasang lampu yang bertempat di Lapangan Aruman Jaya Kelurahan Motoboi Kecil Kecamatan Kotamobagu Selatan.
Pelaksanaan malam pasang lampu dilakukan Usai sholat Magrib. Walikota mengajak seluruh warga untuk mencari malam Lailatul Qadar, yakni dengan melakukan I’tikaf.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat banyak melaksanakan I’tikaf di masjid dan mushala agar meraih malam Lailatul Qadar,” imbau Walikota usai acara malam pasang lampu Senin (11/6/2018).
Selain meraih malam Lailatul Qadar, cukup banyak hal yang diperoleh saat beriI’tikaf. Seperti akan terjaga dari perbuatan maksiat.
“Serta membantu menguatkan seseorang untuk menjalankan salat dengan khusyuk,” jelasnya.
Mereka yang melakukan I’tikaf dalam Sepuluh hari terakhir Ramadhan akan dapat membantu untuk menjalankan Salat atau amalan sunnah.
“Orang yang I’tikaf akan selalu beruntung karena selalu mendapatkan shaf pertama shalat berjamaah,” ungkapnya.
Tradisi malam psang lampu atau dalam bahasa adat Mongondopw yakni Monuntul, sudah menjadi turun temurun di masyarakat semenjak para ulama mengajarkan Islam di wilayah Bolmong.
Sedangkan jumlah lampu yang dipasang itu bervariasi sesuai jumlah anggota keluarga yang berada di rumah tersebut mulai dari orang tua sampai anak. (**)