Advertorial
Peringatan Hari Kartini ke-139 yang dirangkaikan dengan hari otonomi daerah (Otda) dan apel Korpri ke 22 tingkat Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) tahun 2018, dilaksanakan di halaman kantor Bupati Boltim Senin (23/4/18) dengan mengusung tema “Mewujudkan nawa cita melalui penyelenggaraan otomi daerag yang bersih dan demokratis”.
Acara yang berlangsung sederhana namun khidmat itu dihadiri oleh Bupati Sehan Landjar ketua TP PKK Nursiwin Dunggio, Ketua DPRD Boltim, Asisten dan staf Ahli bupati, Kepala OPD, ASN, Forkopimda, Darma wanita dan seluruh Kepala desa dan perangkat desa se-Boltim.
Bupati Sehan Landjar menyampaikan pada hari ini, kembali mengenang sosok pejuang perempuan yakni Rajeng Ajeng Kartini.
Upacara ini dilakukan untuk mengenang perjuangannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di berbagai bidang, salah satunya adalah hak dalam bidang pendidikan. Perjuangan RA Kartini kata bupati tidaklah sia-sia karena sekarang kaum perempuan Indonesia sudah merasakan perjuangan beliau di masa lalu.
“Kita patut bersyukur pada Allah SWT dan berterima kasih kepada ibu kita Kartini atas perjuangannya perempuan Indonesia bisa dikenal tidak hanya di seantero bangsa tapi dikenal sampai negeri Belanda. Semangat kartini semangat kita semua, sebab baru usia 12 tahun RA Kartini sudah bisa memikirkan bangsa, sihingga patutlah kita kaum perempuan Boltim mengikuti sifatnya, ” tutur Sehan.
Sehan pada peringatan hari Kartini tidak hanya sekedar upacara saja, tapi bagaimana perempuan Boltim harus cerdas dan kuat.
“Dengan momentum ini mari maju bergerak, harus lebih giat mendorong kecerdasan perempuan Boltim, apabila kita bersatu padu dan belajar ilmu, maka sepuluh tahun kedepan Boltim akan maju dan kuat, ” katanya.
Kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemkab Boltim diminta dapat memperjuangkan emansipasi wanita, serta dapat meningkatkan pembinaan pendidikan dan kesejahteraan melalui gerakan organisasi kaum perempuan.
Sementara terkait hari otonomi daerah Sehan mengatakan juga dilaksanakan setiap tahun karena merupakan momentum untuk mengevaluasi perkembangan kinerja pelaksanaan masing-masing daerah otonom. Setiap pemerintah daerah harus senantiasa meningkatkan kinerjanya.
“Ini adalah tahun remaja bagi daerah otonom, sehingga daerah yang baru belia ini seperti Boltim harus lebih banyak belajar agar daerah otonom bisa berinisiatif untuk mengelola pelayanan publik mendukung upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, ” imbuhnya.
Diakhir upacara ditutup dengan lagu ibu kita kartini, oleh ibu-ibu darma wanita, dan mars korpri oleh seluruh peserta upacara dan penyerahan piagam kepada ibu-ibu pemenang kabaya berbasis pedesaan yang diserahkan langsung Ketua TP PKK Boltim Nursiwin Dunggio. (**)