Advertorial
Diawal tahun 2018 ini, Pemkot Kotamobagu kembali raih prestasi. Kali ini dibidang kebersihan dan kesehatan lingkungan sekolah. Dimana Empat sekolah meraih penghargaan Sekolah Adiwiyata dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Senin (22/1).
Empat sekolah tersebut adalah SDN 1 Poyowa Kecil, SDN 1 Molinow, SDN 3 Mogolaing dan SMA 3 Kotamobagu. Menurut Walikota, untuk Kota Kotamobagu masuk sebagai juara pada program sekolah Adiwitaya.
“Di Sulut, ada 11 sekolah yang masuk pada penerima penghargaan dan untuk Kota Kotamobagu ada Empat yang berhasil meraih prestasi ini,” kata Walikota.
Walikota mengatakan diraihnya penghargaan tersebut, tidak lepas dari peran masyarakat yang selalu bersama pemerintah dalam membangun daerah bersih dan sehat.
“Tentu penghargaan ini tidak asing lagi bagi kita. Ini sangat istimewa, sebab ada sangkut pautnya dengan Adipura. Menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sudah menjadi karakter masyarakat di Kotamobagu, dan itu menjadi juga membentuk karakter anak didik kita,” ujarnya.
Sebelumnya Kota Kotamoagu juga meraih penghargaan tingkat Nasional. Sehingganya penjabaran bank sampah dari sekolah-sekolah sangat penting. Prinsipnya kebersihan adalah milik kita semua, semata-mata tidak mengharapkan penghargaan, tapi bagaimana menjadikan daerah menjadi bersih dan sehat,” tambah Tatong.
Asisten II Provinsi Sulut Rudi Mokoginta mewakili Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengatakan, dengan kondisi lingkungan yang kerap diterjang bencana, menyadarkan masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup dan menjaga kebersihan.
“Pendidikan lingkungan hidup adalah alternatif dan solusi meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang fungsi lingkungan hidup. Program ini mendorong terciptanya kesadaran masyarakat melalui warga sekolah, guru, siswa untuk bersama menerapkan pola hidup sehat dan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan kita,” ujarnya.
Ia mengatakan, Kotamobagu sebagai sekolah terbanyak yang berhasil meraih penghargaan ini.
“2017 lalu, kami melakukan penilaian dengan empat indikator pada 41 sekolah. Namun, hanya 11 sekolah yang masuk pada kategori ini,” pungkasnya. (**)