TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Wakil Walikota Kotamobagu Jainuddin Damopolii mengungkapkan alasannya memilih jalur independen maju di PIlkada Kota Kotamobagu 2018.
Menurutnya, ia memilih jalur independen mendaftar bersama pasangannya Suharjo Makalalag, sebagai upaya untuk memberi ruang kepada masyarakat agar rakyat secara langsung memilih pemimpin tanpa ada perantara.
“Seperti orang bilang, titip uang dikuatirkan kurang, titip kata dikuatirkan lebih. Sehingga saya langsung temui langsung masyarakat,” kata Jainuddin disela-sela pendaftaran di Kantor KPU Rabu (10/1).
Kendati diakui bahwa pasangan Tatong Bara-Nayodo Kurniawan telah mendapat dukungan 100% parpol di DPRD, namun bagi Jainuddin hal itu tidak membuat Ia kuatir. Menurutnya, mesin parpol dalam PIlkada juga masih dikendalikan oleh orang. Bahkan mereka adalah sahabat dan masih keluarga.
“Justru yang di dalam partai itu adalah orang-orang yang juga keluarga dan kerabat saya. Contoh yang datang mengantar saya dengan pak Suharjo hari ini di KPU, adalah pengurus partai. Mereka datang kapasitas sebagai bagian dari keluarga,” tuturnya.
Meski begitu Jainuddin mengakui tidak mengabaikan mesin politik hadapi pasangan Tatong-Nayodo di PIlkada. Akan tetapi lanjutnya, lebih intens membangun komunikasi politik kepada para pengurus parpol.
“Para pimpinan parpol itu semua sahabat dan masih keluarga saya. Seperti hari ini, ada orang PAN hadir, ada orang Golkar hadir, ada orang PDIP hadir. Nah mereka ini nantinya akan menjadi harapan kita ke depan. Mereka juga bagian dari keluarga dan masyarakat,” kata dia.
Jainuddin mengakui jika delapan ribuan KTP yang menjadi syarat pencalonan yang ditetapkan KPU merupakan angka yang kecil, bila dibandingkan dengan jumlah pemilih berjumlah 80 an ribuan lebih. Akan tetapi ia menegaskan, ada langkah yang terus dilakukan. Sebab hingga hari ini kata dia, ada 20 ribuan KTP yang terus mengalir sebagai bentuk dukungan kepada mereka.
Diketahui Jainuddin Damopolii sendiri merupakan Ketua DPD II PAN Kotamobagu. Pasca ditetapkan oleh DPP PAN bahwa SK jatuh ke tangan pasangan Tatong Bara-Nayodo Kurniawan, ia langsung memutuskan maju melalui jalur perseorangan.
Pasangan Jainuddin-Suharjo datang ke KPU diantar ratusan pendukungnya. Dengan menggunakan baju adat, pasangan Jadi-Jo julukan Jainuddin-Suharjo menyerahkan berkas pendaftaran mereka ke KPU.(**)