TOTABUAN.CO HUKRIM – Polisi masih menyelidiki penyebab kematian Abdul Lumingkewas bocah berumur Empat Tahun yang terkena ledakan petasan Minggu (31/12).
Kapolres Bolmong AKBP Gani Fernando Siahaan mengatakan, pihak kepolisian masih mendalami penyebab kematian yang dialami bocah yang tinggal di Kelurahan Mongondow Kecamatan Kotamobagu Selatan itu.
“Yang masih kami dalami sekarang adalah penyebab kematian, apakah yang bersangkutan terkena mercon atau alat lain sehingga korban meninggal dunia,” kata Gani saat dikonfirmasi Senin (1/1).
Baca Juga:
Kena Petasan, Bocah di Kotamobagu Tewas di Malam Tahun Baru
Baca Juga:
Di Bolmut, 20 Orang Luka-Luka Terkena Petasan
Gani menjelaskan, peristiwa tersebut terjadi Minggu 31 Desember sekitar pukul 22:55 WITA. Bocah yang duduk di bangku taman kanak-kanak itu, meninggal pukul 23: 30 WITA. Menurut informasi bahwa kematian bicah tersebut akibat terkena ledakan petasan dengan daya ledak tinggi.
Untuk memastikan kejadian tersebut, tim indentifikasi telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Saat ini kata Gani, kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
Selain itu sejumlah saksi di sekitar lokasi kejadian telah dimintai keterangan. Dari pihak keluarga masih bersifat pengambilan keterangan untuk periksa, namun akan dijadwalkan karena masih dalam kondisi berduka.
“Sejauh yang kita lihat dari olah TKP, kita masih melihat ada beberapa petunjuk, di mana korban berada .Penyebab-penyebab ini masih kami satukan dengan keterangan saksi,” tuturnya.
Hingga saat ini, pihak Reskrim dari Polres Bolmong terus mendalami peristiwa tersebut.
Menurut keterangan sejumlah warga, Abdul tak saadarkan diri saat terkena ledakan petasan jenis mercon tepat berada di samping ibunya di kios saat santap mie.
Ledakan petasan jenis mercon itu dipasang seseorang dan roboh sehingga letusan kembang api yang disertai ledakan mengarah ke arah korban.
Ledakan keras pecah pas di bagian dada korban. Kerasnya ledakan itu membuat Abdul langsung jatuh dan tidak sadarkan diri. Dari hasil pemeriksaan, dada korban alami luka bakar dan membiru.
Meski sempat dilarikan ke rumah sakit umum daerah, namun nyawa bocah tersebut tidak tertolong. Setengah jam berada di UGD, korban langsung dibawa pulang pihak keluarga ke rumah dengan mobil ambulance. (**)