TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Operasi Simpatik yang dimulai pada 1 hingga 21 Maret 2017 di seluruh Indonesia sudah mulai dilakukan. Tidak terkecuali yang dilakukan Polres Bolaang Mongondow. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kali ini kegiatannya lebih memberikan edukasi agar masyarakat merasa simpatik kepada polisi.
Menurut Kasat Lantas Polres Bolmong AKP Romel Pontoh, secara konsep tidak lagi dibuat seperti razia. Sebab, banyak program yang bersifat edukasi, mulai ke sekolah-sekolah, hingga kegiatan soal kegiatan berkendara diberbagai instansi.
“Jadi bukan lagi razia, dan kita tidak mengarahkan untuk melakukan tindakan. Kalau ditindak, bagaimana masyarakat mau simpatik kepada polisi,” ujar Romel Jumat 3 Februari 2017.
Namun disela-sela operasi, Polisi menghadirkan Si Polin atau (Si Polisi Lalu Lintas). Operasi tersebut menjadi ramai dan menjadi perhatian warga terutama anak-anak yang datang minta berfoto dan melihat aksi, Si Polin dalam mengatur Lalu Lintas.
“Badut Si Polin ini sengaja kita gunakan untuk, menarik simpatik masyarakat. Karna kebanyakan dari masyarakat, ketika melihat polisi lalu lintas masih merasa takut, ketika kita menggunakan Badut Si Polin ini masyarakat merasa senang. Dan itu terbukti pada hari ini,” ujar Kanit Turjawali Sat Lantas Polres Bolmong Ipda Donald Siswanto Ngalimin.
Bahkan kata Ngalimin, banyak anak-ana yang datang untuk berfoto. Polisi bukan untuk ditakuti, mereka bisa menghibur juga,” ungkap Teti warga Kotamobagu.
Penulis: Nanang
Editor:Hasdy