Advertorial
TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU— Sanitasi yang buruk secara terus menerus akan menyebabkan kejadian penyakit-penyakit berbasis lingkungan seperti Diare, Thypoid, Hepatitis A dan lain sebagainya. Sedangkan dari aspek kerugian ekonomi dari dampak buruknya sanitasi nilainya sangat besar.
Wali Kota Kotamobagu Tatong Bara bersama dengan perangkat desa serta kelurahan se Kotamobagu mendeklarasikan stob buang air besar sembarangan (BABS) yang dicanangkan di Desa Sia Kecamatan Kotamobagu Utara Selasa (22/11/2016).
Deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan menurut Wali Kota, merupakan wujud pemberdayaan masyarakat desa dengan kemandirian mampu merubah perilaku hidup bersih dan sehat dari masyarakat yang buang air besar di sembarangan tempat.
“Buang air besar di jamban yang sehat, hal ini merupakan bentuk komitmen tinggi masyarakat dalam upaya pencegahan penyakit berbasis lingkungan,” kata Wali Kota.
Deklarasi ini sengaja di pusatkan di Desa Sia karena Sia menjadi salah satu contoh dari sejumlah desa yang ada di Kotamobagu. Dia berharap Desa Sia menjadi desa pelopor pertama kalinya di Kota Kotamobagu yang mendeklarasikan desa stop buang air besar sembarangan, tuturnya. (**)