
TOTABUAN.CO BOLMONG–Pelayanan kesehatan di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), dinilai belum mendapat porsi lebih dari pemerintah daerah. Aktifis Bolmong Raya, Sutrisno Tola menuturkan salah satu indikator kemunduran dan buruknya pelayanan kesehatan di Bolmong yakni dengan tidak tersedianya Rumah Sakit yang memadai.
“Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Datoe Binangkang, sampai saat ini sudah tidak layak lagi digunakan. Namun anehnya, Pemkab dan DPRD seakan menutup mata dengan persoalan ini. Padahal ada bangunan rumah sakit di Lolak namun sampai saat ini tak difungsikan,” kata Sutrisno.
Kondisi ini sangat memiriskan bagi masyarakat dan terutama pemerintah daerah. Dengan APBD yang mencapai Rp1 trilun rupiah, seharusnya sektor kesehatan menjadi prioritas utama selain pendidikan.
“Tapi di Bolmong, saya melihat kurang kepekaan Pemkab dan DPRD terkait hal ini. Karena sudah bertahun tahun, rumah sakit di Lolak tak difungsikan,” ujar Sutrisno.
Sekretaris Dinas Kesehatan Pemkab Bolmong Vikhan Lomboan, menuturkan, kondisi bangunan rumah sakit di Lolak saat ini sedang dalam tahap penyelesaian. Bahkan, ada bangunan yang sudah rusak, sedang diperbaiki.
“Ada juga yang dindingnya sudah retak ada kaca yang sudah pecah akan diperbaiki. Tahun depan akan dianggarkan pemeliharaan gedungnya,” katanya.
Ia menjelaskan, proses pemindahan asset RSDB tersebut akan dilakukan secara bertahap.
“Awal Desember tahap awal proses pemindahannya alat kesehatan (alkes). Sehingga awal tahun depan RS tersebut sudah bisa beroperasi,” pungkas Vikhan. (Mg3)