Bandung Siapkan 300-an Aplikasi
TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU—Menindaklanjuti Memorandum of Understanding (MoU) tentang kerjasama jaringan lintas perkotaan antara pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Kotamobagu dan Pemkot Bandung beberapa waktu lalu, lewat kegiatan Indonesia Smart City Forum (ISCF), Pemkot tinggal memilih aplikasi mana yang akan ditambah untuk pelayanan di Kotamobagu.
Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Pemkot Kotamobagu, Rio Lombone mengatakan, untuk Pemkot Bandung sendiri tersedia 300-an aplikasi untuk pelayanan publik.
“Kalau Pemkot tetap mengandalkan SICACA serta aplikasi lainnya yang diserahkan ke Bandung. Untuk Pemkot Bandung masih pembicaraan, karna ada banyak aplikasi yang mereka siap serahkan. Sekitar tiga ratusan aplikasi. Nah, kita masih cari yang cocok, dan SKPD mana yang siap menjalankan aplikasi itu nantinya,” ungkap Rio.
Rio menambahkan, dengan tersedianya 300-an aplikasi Pemkot Kotamobagu akan menyesuaikan dengan kebutuhan.
“Kita tinggal memilih aplikasi mana yang akan kita ambil sesuai kebutuhan. Tentu sesuai jumlah aplikasi yang kita hibahkan,” tambahnya.
Inovasi pelayanan terhadap masyarakat sudah menjadi kewajiban Pemkot. Sehingga, dalam menjalankan pemerintahan, sudah seharusnya berbasis pada informasi dan teknologi. Rio menegaskan, pemerintahan berbasis IT, mau tidak mau harus dihadapi. Sebab saat ini kita dituntut harus melakukan percepatan peningkatan kompetensi, dan harus mampu berinovasi.
“Tidak bisa hanya bekerja konvensional. Karena kalau tidak, gelombang perubahan yang saat ini terjadi akan meninggalkan kita yang tidak ingin berubah,” ujar Rio yang mengutip isi pembicaraan dengan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.
Untuk diketahui, Pemkot kini mempunyai 8 aplikasi pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya Aplikasi Cari Tahu Cair (SiCaCa) yang beberapa waktu lalu berhasil menyabet juara 1 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (SiNovik) yang digelar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut).(Mg2)