Advertorial
TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Sepuluh malam terakhir Ramadhan merupakan waktu yang ditunggu-tunggu umat muslim. Sebab, dalam sepuluh hari itu akan ada malam Lailatul Qadar. Yakni malam yang sangat istimewa dan lebih mulia dari malam seribu bulan.
Karena itu Wali Kota Kotamobagu mengajak seluruh warganya untuk mencari malam Lailatul Qadar, yakni dengan melakukan i’tikaf.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat untuk melaksanakan i’tikaf di masjid dan mushala agar meraih malam Lailatul Qadar,” imbau Wali kota usai acara malam pasang lampu Sabtu (2/7).
Selain meraih malam lailatul qadar, cukup banyak hal yang diperoleh saat beri’tikaf. Seperti akan terjaga dari perbuatan maksiat.
“Serta membantu menguatkan seseorang untuk menjalankan shalat dengan khusyuk,” terang Wali kota.
Mereka yang melakukan i’tikaf dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan akan dapat membantu untuk menjalankan shalat atau amalan sunnah.
“Orang yang i’tikaf akan selalu beruntung karena selalu mendapatkan shaf pertama shalat berjamaah,” ungkap Walikota.
Tradisi malam psang lampu atau dalam bahasa Monuntul sudah menjadi turun temurun di masyarakat semenjak para ulama mengajarkan Islam di wilayah Bolmong. Sedangkan jumlah lampu yang dipasang itu bervariasi sesuai jumlah anggota keluarga yang berada di rumah tersebut mulai dari orang tua sampai anak.(**)