TOTABUAN.CO – Pasukan elite TNI disertakan dalam latihan gabungan di Tarakan, Kalimantan Utara. Latihan bertujuan untuk penguasaan kembali obyek vital nasional, kawasan industri strategis, pembebasan sandera, dan penanganan teroris.
Latihan gabungan ini dipimpin oleh Panglima Komando Strategis TNI Angkatan Darat Letnan Jenderal Edy Rahmayadi. Menurutnya total ada 500 personel yang tergabung dalam latihan ini. Pasukan elite dari tiga matra turut dilibatkan.
Pasukan elite tersebut adalah Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat, Komando Pasukan Katak TNI Angkatan Laut, Detasemen Jala Mangkara TNI AL, Detasemen Bravo Komando Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, dan Pleton Intai Tempur Kostrad.
Latihan gabungan juga menggunakan lima kapal perang milik TNI AL yakni KRI Surabaya, KRI Ajak, KRI AMI, KRI Mandau, dan KRI Badau ditambah helikopter jenis heli bell, super puma dan satu pesawat jenis CN 295. Pesawat CN 235 dioperasikan untuk menurunkan para personel dari udara yang melakukan terjun bebas dari ketinggian 6.000 kaki.
“Kami selalu berusaha memberikan kegiatan pemanasan, terutama diwilayah Kaltara ini dalam rangka RO-nya (Range Count) Pangdam VI Mulawarman. Ini bukti tanda keseriusan mengamankan wilayah NKRI apabila ada ganguan-ganguan yang sudah terdeteksi ataupun belum,” kata Edy seperti diberitakan Antara.
Pasukan Pemukul Reaksi Cepat ini nantinya siap diturunkan melakukan antisipasi maupun langkah strategis lainnya di seluruh wilayah NKRI. Pasukan memiliki tujuh kemampuan dalam membebaskan tawanan baik di laut, udara dan darat maupun hutan/gunung, gedung, kereta api, pesawat dan bus.
“Pasukan ini terdiri dari pasukan elit dari tiga matra TNI yang dilatih dengan tujuh kemampuan diantaranya pembebasan sandera pada segala kondisi alam. Ketiga matra ini juga merupakan pasukan yang siap sedia menunggu isyarat dari pemerintah,” kata Edy.
sumber:cnnindonesia.com