TOTABUAN.CO – Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan mengemukakan kelompok teroris dari jaringan Santoso tinggal 29 orang. Kelompok tersebut sudah terjepit dan terpecah-belah. “Mereka terpecah tiga kelompok. Cari mereka di hutan seperti mencari jarum. Semoga cepat selesai,” kata Luhut di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (4/3).
Ia menjelaskan dari laporan Kepala BNPT Tito Karnavian, kelompok Santoso sebelumnya berjumlah 41 orang. Tetapi, setelah terus dikejar ada beberapa yang ditangkap.
“Di dua bulan terakhir ini, lebih dari 10 orang yang sudah tertangkap, baik dalam kondisi hidup maupun meninggal saat kontak tembak,” ujar Luhut.
Tito sendiri mengatakan, saat ini kelompok Santoso telah melemah akibat kehilangan banyak anggotanya dan kecilnya ruang gerak. Saat ini yang masih bertahan dan melarikan diri di hutan hanya sekitar 29 orang dari semula berjumlah 41 orang.
Untuk orang asing dari etnis Uighur yang semula berjumlah enam orang, saat ini tersisa dua orang akibat empat orang di antaranya turut menjadi korban tewas saat terjadi kontak tembak.
Menurutnya, kekuatan 3.000 personil gabungan TNI dan Polri yang saat ini diterjunkan untuk memburu kelompok tersebut sudah cukup memadai dan sekarang masih melakukan operasi pembersihan di wilayah tersebut. Akan tetapi kendala terberat dari pelaksanaan operasi tersebut justru dari aspek medan yang sangat berat karena berupa pegunungan yang diisi hutan yang sangat lebat dan sulit ditembus.