TOTABUAN.CO-Peristiwa pembunuhan 4 warga sipil oleh orang tak dikenal di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Jaminan keamanan bagi warga sipil di Papua masih minim.
Ketua Bidang Penyelidikan Komnas HAM Natalis Pigay mengatakan, tidak seharusnya warga sipil menjadi korban kekerasan di Papua. Sebab menurutnya selama ini konflik yang terjadi di Papua adalah antara aparat pemerintah dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Oleh karena itu, Komnas HAM meminta jaminan keselamatan bagi warga sipil di Papua ditingkatkan.
“Pihak aparat harus memastikan adanya jaminan keamanan dan kenyamanan bagi pekerja dan masyarakat lokal. Harus dipastikan itu,” kata Natalis.
Dengan peningkatan jaminan keamanan bagi warga, ia berharap tidak ada lagi warga sipil yang jadi korban aksi brutal oleh orang tak dikenal. Seluruh penduduk sipil dapat beraktifitas normal tanpa kecemasan dan ketakutan akan menjadi korban sasaran penembakan selanjutnya.
Sementara yang terjadi selama ini menurut Natalis, keberadaan aparat tidak memberikan ketenangan bagi warga. Konflik antara aparat dengan OPM justru semakin mengkhawatirkan keselamatan warga.
“Seringkali bahwa yang justru menciptakan ketidaknyamanan tidak hanya kelompok bersenjata tapi juga aparat. Aparat juga jangan mengganggu kenyamanan warga,” kata Natalis.
Empat orang yang tewas ini merupakan pekerja pembangunan jalan trans Papua di Kabupaten Puncak dari Distrik Ilaga menuju Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Pekerja dari PT Modern itu sedang dalam proyek pembangunan jalan nasional Trans Papua lintas kabupaten dan provinsi. Perusahaan tersebut juga mengerjakan pembangunan bandara di Sinak.
sumber:detik.com