• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Senin, Agustus 4, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Nasional

Penolakan masjid di Wamena disulut ‘informasi palsu’

Redaksi by Redaksi
3 Maret 2016
in Nasional
0
PNS Pemkot Makassar Diwajibkan Salat Berjemaah
0
SHARES
6
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

ilustrasi mesjidTOTABUAN.CO-Kepolisian Resor Jayawijaya, Papua, menegaskan penolakan terhadap pembangunan Masjid Agung Baiturrahman di Wamena, Jayawijaya, bermula dari ‘informasi palsu’.

Masjid tersebut kini tetap dibangun.

“Masjid Baiturrahman sendiri sebenarnya bukan persoalannya. Informasi yang tidak sesuai faktalah yang membuat masyarakat melakukan perlawanan,” ungkap Kapolres Jayawijaya, AKBP Semmy Ronny, kepada BBC Indonesia, Rabu (02/03).

AKBP Semmy menegaskan renovasi total atau ‘pembangunan kembali’ Masjid Agung Baiturrahman telah mendapat izin dari pemerintah daerah dan ‘telah mempunyai Izin Mendirikan Bangunan.

Sesuai kesepakatan, pembangunan tersebut harus dilakukan di lokasi yang sama, memiliki dua lantai dengan tinggi bangunan sembilan meter, dan menara 29 meter.

“Namun, pertengahan Februari, muncul isu yang dihembuskan oknum yang tidak bertanggung jawab, yang menyebut bangunan masjid menjadi empat lantai, dan tinggi menara lebih 70 meter. Akhirnya masyarakat protes,” tegas Semmy Ronny.

Salah satu yang melontarkan protes keras adalah Persatuan Gereja-Gereja Jayawijaya (PGGJ).

Dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (25/02) lalu, PGGJ meminta ‘panitia pembangunan Masjid Agung Baiturrahman harus menghentikan pekerjaan pembangunan’.

Pernyataan itu dibalas Forum Komunikasi Muslim Pegunungan Tengah Papua, yang menyebut PGGJ sebagai organisasi ilegal dan meminta kepolisian menangkap pihak-pihak yang menandatangani tuntutan PGGJ.

Lebih sensitif setelah Tolikara

Pertentangan antara PGGJ dan Forum Muslim tersebut, berakhir setelah Kepolisian Daerah Papua melakukan mediasi yang turut dihadiri Gubernur Papua, Lukas Enembe, di Jayapura, Papua.

Kedua pihak pun sepakat untuk menarik tuntutannya masing-masing dan tidak menempuh langkah hukum.

“Iya, kita sepakati untuk menahan diri, fokus kepada pembangunan masjid, jangan sampai lagi ada gesekan,” ungkap Abraham Ungirwalu, Ketua PGGJ.

Komisioner Bidang Pemantauan Komisi nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), yang juga berdarah Papua, Natalius Pigai, menyebut masyarakat Papua harus lebih menyaring informasi yang dinilai memicu ketidakharmonisan.

“Karena setelah peristiwa Tolikara, persoalan agama jadi lebih sensitif. Apa pun itu informasinya, baik benar maupun tidak benar, orang akan mudah terpancing dan ikut memicu pro dan kontra,” kata Natalius.

Pada peristiwa Tolikara, 17 Juli 2015, sebanyak 38 rumah dan puluhan kios yang berada di sekitar sebuah musala di Kabupaten Tolikara, dibakar pada saat kegiatan salat Ied. Sebanyak 153 penduduk saat itu mengungsi.

“Kalau persoalan agama dipicu, bisa ada reaksi besar (di masyarakat), yang bisa memicu reaksi intoleransi di mana-mana (secara nasional).”

“Bayangkan, soal masjid Baiturrahman ini, hanya berita hoax saja hampir menggemparkan Indonesia. Bagaimana kalau ini benar-benar terjadi?” tanya Natalius.

Bisakah mencari penyebar informasi palsu?

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Papua, Tony Wanggai, menyebut konflik terkait renovasi masjid tidak akan terjadi jika komunikasi antara umat Islam dan Nasrani pada Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Wamena, berjalan baik.

Ketua PGGJ, Abraham Ungirwalu, menyatakan dirinya tidak sempat membawa isu terkait masjid Baiturrahman, yang ternyata ‘palsu’ tersebut, ke FKUB, karena ‘situasi saat itu cukup tegang’.

“Aspirasi dari bawah cukup besar. Jadi, kami harus cepat. Ini tanggap darurat,” papar Abraham.

Namun, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Jayawijaya, Sholehudin Saleh, yang juga merupakan bagian dari FKUB, membantah hal itu.

“Kita selalu rapat, bahkan sebelum FGGJ mengeluarkan aspirasinya, kita sudah bertemu. Dan dewan pembina sudah sarankan supaya jangan ada demo. Meski tidak ada demo, tetapi aspirasi tetap mereka sampaikan,” tandas Saleh.

Menurutnya, salah satu hal yang penting dilakukan adalah mencari siapa dibalik penyebar info palsu terkait pembangunan masjid tersebut.

Tetapi, hal itu dinilai Kapolres Jayawijaya, AKBP Semmy Ronny, ‘nyaris mustahil’ dilakukan.

“Karakter masyarakat Papua tak bisa disamakan dengan Jakarta. Di Papua ini rentan terhadap provokasi karena pemahaman hukum rendah, SDM rendah. Bahkan dari mulut ke mulut lebih cepat berkembang di papua, jadi sulit (untuk diusut),” tandasnya.

sumber:bbc.com

Tags: texs
Previous Post

Jokowi Diminta Ganti Menteri yang Doyan Berkonflik

Next Post

Rupiah Terus Menguat hingga Sentuh Level 13.275 per Dolar AS

Next Post
Rupiah Mampu Bertahan di 13.895 per Dolar AS

Rupiah Terus Menguat hingga Sentuh Level 13.275 per Dolar AS

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Turis Asal Swiss Kecewa Lihat Kondisi TN Nani Wartabone. Pembalakan Liar Hingga Perburuan Satwa Masih Terjadi
Bolmong

Turis Asal Swiss Kecewa Lihat Kondisi TN Nani Wartabone. Pembalakan Liar Hingga Perburuan Satwa Masih Terjadi

by Redaksi
4 Agustus 2025
0

TOTABUAN.CO BOLMONG -- Jerome, turis asal Swiss bersama 6 orang anggota keluargannya melakulan kunjungan ke Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong) Sulawesi...

Read moreDetails
Dua Kelompok Massa Nyaris Bentrok di Lokasi Tambang Ilegal. Camp Milik Penambang Ikut Dibakar

Dua Kelompok Massa Nyaris Bentrok di Lokasi Tambang Ilegal. Camp Milik Penambang Ikut Dibakar

2 Agustus 2025
BPN Bolmong Terseret Kasus Korupsi Penjualan Tanah Negara

BPN Bolmong Terseret Kasus Korupsi Penjualan Tanah Negara

1 Agustus 2025
PT Xinfeng Gemah Semesta Bekali Petani dan salurkan Seribu Liter Pupuk Organik

PT Xinfeng Gemah Semesta Bekali Petani dan salurkan Seribu Liter Pupuk Organik

30 Juli 2025

Pemkab Bolmong Mulai Gunakan TPS Bantuan PT KIMONG

29 Juli 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.