TOTABUAN.CO– Anggota Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Suhut, mengajak para revolusioner yang militan dan ingin berjihad untuk tidak lagi mengebom dan menyebar teror.
Menurut Marsudi, para pejuang perubahan yang memiliki energi lebih dan ingin mati syahid sebaiknya berjuang memberantas narkotika. Bukan menyebar ketakutan dengan teror bom di tengah masyarakat.
“Mereka adalah mujahid, bapak-bapak yang bertugas, BNN, ibu-ibu dan semua lapisan masyarakat yang berjuang melawan narkoba adalah para mujahid. Jika mereka meninggal dalam tugas, semoga Allah menempatkan mereka bersama para mujahid,” ujar Marsudi dalam kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba di Kota Tua, Jakarta Barat, Jumat (26/2/2016).
Marsudi memahami semangat para pejuang itu mulia, mereka menginginkan agar bangsa ini lebih baik. Tapi, Marsudi menyayangkan tindakan tolol yang mereka ambil.
“Enggak usah berjihad ke Suriah, enggak usah bawa bom ke Thamrin, enggak usah meledakkan bom dan melukai sesama Muslim. Tapi berjihadlah melawan narkoba,” imbau Marsudi.
Menurut Marsudi, jika perang melawan narkoba benar-benar dimulai dan sungguh-sungguh. Indonesia yang menjadi negara berpenduduk Muslim terbanyak akan menjadi contoh.
“12 Persen Muslim di dunia ada di Indonesia, jika kita mampu bebas dari narkotika itulah jihad yang paling besar,” ucap Marsudi.
Badan Narkotika Nasional (BNN) hari ini memusnahkan 120 kg narkotika berupa sabu di lapangan parkir Kota Tua, Jakarta Barat. Semua narkotika itu berasal dari tangkapan BNN sejak Januari hingga Februari 2016. Dalam pemusnahan barang bukti ini, BNN juga memajang 4 tersangka bandar dan pengedar narkoba jaringan internasional asal Pakistan.
Sumber:liputan6.com