• Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
Kamis, Agustus 21, 2025
  • Login
totabuan.co
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport
No Result
View All Result
totabuan.co
No Result
View All Result
Home Hukrim

TKW asal Malang tewas di China diduga korban penjualan manusia

Redaksi by Redaksi
26 Februari 2016
in Hukrim
0
Korban Kapal Terbalik di Malaysia Capai 22 Orang
0
SHARES
12
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

korban tengelamTOTABUAN.CO-Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Malang yang meninggal di China, Eka Suryani (23), diindikasikan sebagai korban human trafficking atau penjualan manusia. Sesuai dokumen, seharusnya bekerja di Hongkong, tetapi oleh majikannya ternyata dipekerjakan di China.

“Ada indikasi terjadinya trafficking, sudah kita laporkan ke Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker), BNP2TKI, kita tembuskan ke beberapa lembaga terkait,” kata Teguh Prasetyo, tim pengacara Eka Suryani, Kamis (25/2).

Eka ditemukan tewas di kamar mandi tanpa busana sambil memegangi shower di Xiamen, Fujian, China. Penyebab kematiannya menyisakan banyak pertanyaan. Apalagi korban dikabarkan kerap menerima tindakan kekerasan dari majikannya.

“Eka kabur dua kali karena disiksa majikannya. Dia kabur ke agen dan menyatakan minta ganti majikan,” katanya.

Anehnya oleh pihak agen justru dikembalikan pada majikan semula. Seharusnya pihak agen memberikan perlindungan setelah mendapat pengaduan, apalagi korban kabur karena mendapat perlakukan kekerasan.

“Pelanggarannya sesuai kontrak kerja harusnya dipekerjakan sesuai alamatnya. Kedua pihak agen tidak memberikan perlindungan saat pengaduan,” tegasnya.

Pernyataan kepolisian China yang menyebut Eka tersengat listrik dan kedinginan dirasa terlalu dini dan tidak masuk diakal. Karena itu perlu dilakukan pengusutan dengan menyodorkan berbagai bukti yang sudah dikumpulkan.

Beberapa percakapan melalui WhatsApp dan foto-foto bekas tamparan dari majikan menjadi bukti untuk pengusutan. Nantinya juga akan ditambah hasil autopsi yang akan dilakukan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Yudha Affandi dari Jaringan Buruh Migran Indonesia, melihat adanya kelalaian dari PJTKI sehingga terjadi perbedaan kontrak dengan penempatan. Karena itu sepatutnya PJTKI dalam hal ini PT Surabaya Yudha Citra Perdana untuk bertanggung jawab.

“Itu kelalaian PJTKI, Eka dibawa secara ilegal dari Hongkong ke China,” kata Yudha.

Jenazah Eka dijadwalkan akan tiba di Malang, Jumat (26/2) dan langsung menjalani autopsi di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Jenazah merupakan warga Desa Mulyosari, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang itu dikirimkan ke Indonesia dari Bandara Internasional Baiyun, Guangzhou, China. Pemberangkatan dilakukan pada 25 Februari 2016 dengan menggunakan penerbangan Garuda Indonesia GA-889 landing di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.

Jenazah dari Jakarta akan diterbangkan ke Juanda, Sidoarjo dengan pesawat Garuda Indonesia dengan penerbangan GA-889 dan dijadwalkan tiba Jumat pukul 07.04 WIB. Jenazah dikirimkan setelah otoritas penegak hukum di China menerima surat penolakan autopsi dari keluarga.

Sebelumnya, keluarga Eka, melalui suaminya Indra Teguh Wiyono mencabut persetujuan autopsi yang pernah ditandatangani pada 30 Januari 2016. Keluarga meminta agar autopsi jenazah Eka dilakukan di Indonesia.

Keluarga tidak berkenan jika organ tubuh Eka sebagian harus ditinggalkan di China untuk kepentingan penyidikan. Autopsi diminta dilakukan di Indonesia.

Ali Syafaat, Dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang mengungkapkan, bahwa hasil autopsi di mana pun berlaku, termasuk di China nantinya. Karena kedokteran adalah sebuah profesi yang memiliki prosedur sama dalam penanganan autopsi.

“Autopsi Munir dilakukan di Belanda, namun bisa diberlakukan di Indonesia,” tegasnya mencontohkan.

Sumber:merdeka.com

Tags: texs
Previous Post

Pengemis modus kaki buntung dipermalukan depan umum

Next Post

Dalam 5 Tahun, Jumlah Pajak Kurang Bayar Tembus Rp225 Triliun

Next Post
Ditjen Pajak Bantah Tarik Pajak Secara Membabi Buta

Dalam 5 Tahun, Jumlah Pajak Kurang Bayar Tembus Rp225 Triliun

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

BERITA TERKINI

Dua Rusuk yang Patah, Dua Bukti yang Bicara
Bolsel

Dua Rusuk yang Patah, Dua Bukti yang Bicara

by Redaksi
21 Agustus 2025
0

Di usia 20 tahun, Revan Kurniawan Santoso atau yang akrab disapa Aan seharusnya sedang merangkai masa depan. Namun takdir berkata...

Read moreDetails
Kalsum Alhabsyi: Cinta, Doa, dan Keteguhan di Balik Wisuda Sang Bupati

Kalsum Alhabsyi: Cinta, Doa, dan Keteguhan di Balik Wisuda Sang Bupati

21 Agustus 2025
Yusra Alhabsyi Tambah Gelar Di Antara Rapat, Kampus dan Rakyat

Yusra Alhabsyi Tambah Gelar Di Antara Rapat, Kampus dan Rakyat

21 Agustus 2025
Tangis dan Tanda Tanya di Balik Kepergian Aan

Tangis dan Tanda Tanya di Balik Kepergian Aan

21 Agustus 2025
Catatan Terakhir Aan: Nafas Terakhir di Kamar Yang Sunyi 

Catatan Terakhir Aan: Nafas Terakhir di Kamar Yang Sunyi 

21 Agustus 2025
totabuan.co

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.

TENTANG TOTABUAN.CO

  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

IKUTI KAMI

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Daerah
    • Kotamobagu
    • Bolmong
    • Bolsel
    • Boltim
    • Bolmut
  • Suara Anda
    • Citizen Journalist
    • Opini
    • Foto Totabuan
  • Politik
  • Hukrim
  • Ekbis
  • Sulut
  • Advertorial
  • Berita Video
  • All Sport

© 2019 TOTABUAN.CO by PMTech.