TOTABUAN.CO-Persoalan seputar selangkangan kini tengah ramai dibicarakan masyarakat Indonesia. Dari mulai isu Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT), rencana penutupan kawasan lokalisasi Kalijodo di Jakarta Barat, hingga ke artis berinisial SJ yang tersandung kasus pencabulan terhadap remaja laki-laki.
Masalah berahi memang tak mati-mati, berbanding lurus dengan persoalan prostitusi. Konon pelacur atau pekerja seks komersial adalah profesi paling tua di muka bumi. Hampir di setiap negara ada prostitusi.
Situs penyedia informasi pasar gelap Havocscope.com tahun lalu menghitung pendapatan yang diperoleh tiap negara dalam industri prostitusi. Angka yang mereka peroleh didapat dari berbagai sumber, seperti program kesehatan masyarakat, badan penegak hukum, serta laporan media.
Hasilnya Havoscope menyimpulkan, total pendapatan dari bisnis mesum ini di seluruh dunia mencapai USD 186 miliar atau setara Rp 2.494 triliun. Angka yang luar biasa fantastis untuk urusan selangkangan.
China menjadi negara paling besar pendapatannya dari industri esek-esek dengan penghasilan sebesar USD 73 miliar diikuti Spanyol (USD 26,5 miliar), Jepang (USD 24 miliar). Indonesia di urutan berapa?
Indonesia menempati peringkat ke-12 dalam soal pendapatan dari dunia prostitusi dengan angka Rp 30 triliun (USD 2.25 miliar), di bawah Thailand (USD 6,4 miliar), dan Filipina (USD 6 miliar).
Dari 196 negara di dunia yang terdapat dunia prostitusi, menurut worldatlas.com, sekitar 50 negara melegalkan industri esek-esek itu.
Spanyol saat ini menjadi negara teratas paling banyak ‘jajan’ atau pengeluaran di industri prostitusi. Diikuti Swiss, Korea Selatan, Jerman lalu Jepang.
Dari sisi jumlah pekerja seks, China masih menjadi yang terbanyak dengan lebih dari 5 juta PSK, diikuti India 3 juta PSK, dan Amerika Serikat 1 juta PSK.
Berapa tarif PSK di masing-masing negara? Havoscope menyebut beragam, tergantung lokasi, kelas, dan layanan serta durasi.
Di Ibu Kota Beijing, China, disebut tarif PSK rata-rata mencapai USD 100 hingga USD 400 atau sekitar Rp 1,3 juta hingga Rp 5,3 juta sekali ‘main’. Beda kelas dengan di Shanghai, angkanya bisa mencapai USD 650 hingga USD 1600.
Lain ladang lain belalang. Di India gadis yang masih perawan bisa dihargai sebesar USD 1000 tapi PSK dewasa ‘hanya’ USD 1.
Di Amerika Serikat, PSK pinggir jalan tarifnya berkisar USD 50 sampai USD 100 atau Rp 600 ribu hingga Rp 1,3 juta.
sumber:merdeka.com