TOTABUAN.CO KOTAMOBAGU– Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pemberdayaan Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMD, PP, dan KB) Rafiqa Bora mengatakan, selaku pemerintah punya saran berkaitan untuk menghindari anak untuk tidak terjun ke hal yang negatif. Terutama menghindari melihat program yang berbauh pornografi.
Dikatakannya, satu cara orangtua untuk memperhatikan anak adalah menyediakan tempat belajar anak di rumah.
“Tempat belajar anak kita diatur di ruang tamu, di tempat yang sering kita lewati. Agar supaya mereka tidak bisa atau tidak berani membuka hal-hal yang belum laik ia tonton dalam internet,” ujar Rafiqa Kamis (19/11).
Hal ini dikatakannya adalah cara untuk membangun revolusi mental bagi anak. Selain cara diatas, pemerintah Kotamobagu yakni BPMD, PP dan KB juga punya program lain yakni Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR) dan Bina Keluarga Lansia (BKL).
“Jadi baik balita, remaja dan lansia, ada kelompok di tiap desa, mereka dibina dalam satu desa oleh tim. Kalau BKB, anak mendapat pendidikan, pada saat bersamaan orangtua juga diberikan pengarahan,” ujar Rafiqa.
Dalam satu kelompok dikatakan Rafiqa itu ada 10 orang. “Dan untuk pendidikannya itu tergantung kelompok kapan. Kami siap mengontrol tiap minggu,” ujarnya.
Rafiqa mengatakan pihaknya juga sudah melaksanakan sosialisasi mengenai KDRT dan perlindungan anak.
“Jadi kami memberi informasi kepada anak sekolah, mereka bisa tahu mana yang boleh mana yang tidak,” ujarnya. (Rez)