TOTABUAN.CO— Hutan lindung Keo Kelitukan di Gunung Ebulobo, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) hangus terbakar sejak Rabu (30/9) lalu. Hingga saat ini api belum berhasil dipadamkan.
“Sejak sepekan ini api sudah menghanguskan kurang lebih 10 hektare hutan yang masuk dalam Kawasan Hutan Lindung Keo Kelitukan itu,” jelas Kabid Sosial pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Nagekeo, Kasimirus Dhoy via telepon dari lokasi kebakaran Gunung Ebulobo, Rabu, (7/10) siang.
“Pemerintah daerah Nagekeo dan masyarakat yang berada di lereng gunung itu secara gotong royong berusaha memadamkan api. Namun, hingga sepekan ini api belum berhasil dipadamkan. Hutan lindung yang sudah habis terbakar kurang lebih 10 Ha,” kata Kasmir.
Menurut Kasmir, rencananya Kamis (8/10) Pemda Nagekeo, masyarakat, dan anak sekolah sebanyak 1.000 orang bersama-sama memadamkan api secara manual di Kawasan Hutan Lindung Keo Kelitukan. “Kesulitan untuk memadamkan hutan di Gunung Ebulobo itu, karena kendaraan pemadam kebakaran atau tangki air tidak bisa melewati daerah kebakaran. Daerahnya tanjakan dan jurang membuat masyarakat kesulitan melakukan pemadaman api,” kata Kasmir Dhoy.
“Sejak lima hari terakhir warga masyarakat bersama Pemda menginap di Gunung Ebulobo untuk membuat parit dan membersihkan daun dengan ketebalan 30 cm. Daerahnya seperti gambus sehingga api sulit dipadamkan,” kata Kasmir Dhoy.
Lokasi kebakaran berada pada jarak satu kilometer dari Desa Mulakoli dengan puncak Gunung Api Ebulobo. Lokasi kebakaran terus meluas, masyarakat Mulakoli yang berada di lereng Gunung Ebulobo beramai-ramai dengan peralatan seadanya menuju lokasi di puncak Gunung Ebulobo untuk memadamkan api. Namun, api belum berhasil dipadamkan.
Sumber:beritasatu.com